Bagaimana bisnis tahun ini mas? Saya bertanya kepada teman yang berbisnis saya yang bergelut dalam bidang pengadaan pipa. Dia saya kenal 10 tahun terakhir sebagai penyuplai pipa yang bermutu tinggi dari perancis dan german.
Dia menjawab dengan nada datar, tahun lalu bisnis normal seperti biasa, tahun ini turun 50% dan tahun depan dimana biasanya pesanan sudah mencapai 50% saat ini nol besar. Belum ada bisnis tahun depan. Masih abu-abu mas.
Dia melanjutkan : mana ada yang mengebor minyak atau memasang pipa minyak untuk distribusi baru tahun depan. Di dalam POD plan of development pemerintah ada sedikit tapi “you” tahu dong, kompetitor lainnya punya strategi sangat hebat. Jual barang mirip-mirip mutunya tapi bisa mereka bungkus dengan paket menarik lainya.
“paket” seperti apa mas? Saya tertarik mendalami isi paket tersebut
Bayangkan, competitor saya penjual pipa barang-barang dari eropa timur, mereka bisa tuh membawa pejabat pertamina, satu rombongan meninjau pabrik di Ukraina atau pabrik mereka di cheko.
Khan biasa mas bawa buyer ke pabrik? Saya bertanya
Iya, kita juga biasa, tetapi ini mereka lakukan sebelum ada order, masih calon buyer. Mereka berani lakukan itu sebagai biaya marketing, namun efektif sekali cara itu. Karena yang saya maksud “paket” bukan membawa orang itu ke pabrik sebelum ada pesanan, namun ketika mereka di Cheko dan ukraina itu paketnya baru di bukan dan dimainkan.
Apa itu? Saya penasaran
Mas tahu khan cewek-cewek ukarina, cheko dan eropa timur yang ekonominya sama dengan indonesia itu loh? Katanya sambil mengedipkan sebelah mata kemudian menyeruput kopinya dan mengganti posisi duduk nya, kemudian tangan memperagakan sebuah gerakan huruf S bolak balik..yang kita semua tahu artinya lah kira-kira.
Dia melanjutkan, waiters pelayan café disana ya secantik artis kalau disini. Tukang sapu jalanan disana bisa main striping sinetron kalau di Indonesia. Nah kalau makan malam sudah dipepet dan dipasang sama cewek-cewek seperti ini, pejabat gemeter semua dengkulnya. Yang hebatnya lagi memo kesepakatan bisa di teken dan diarahkan disana, di negeri orang bahwa spesifikasi tender nantinya sudah sesuai dengan spesifikasi barang yang akan mereka masukan. Ya competitor lain seperti saya,
ya bisa masuk tapi harga jadi naik dan kalah tendernya.
Itu yang saya namakan “paket” tadi mas. Dia menjawab sambil mengubah lagi duduknya menjadi menyender. Sebenarnya kalau yang belajar body language itu menandakan dia “surrender” atau menyerah, kelelahan.
Menarik paketnya, jawab saya kemudian.
Mas beruntung bisnis mas tidak pakai dana pemerintah, tidak tender, tidak ngatur. Tapi didunia saya begitu mas. Katanya menekankan kepada saya perbedaan bisnisnya dengan saya yang memang tidak kea rah budget pemda atau pemerintah pusat atau departemen atau bahkan BUMN dan perusda.
Saya mengagguk setuju. Pejabat dan jabatan adalah memiliki sisi “power” atau kekuasaan. Menjadi pejabat, ada tantangan lain selain peluang mengaruk uang adalah “abuse of power” memanfaatkan power secara salah. benar, memegang power memang ngak gampang. Apalagi begitu power di hadapkan dengan hal yang manusiawi lainnya, yaitu hasrat, terutama hasrat biologis. Power itu di pakainya demi memuaskan hasrat. Itu jebakan dilakukan oleh lawan politik, atau pelayan mitra bisnis, sama saja khan lawan sama kawan perlakuannya?. Sulit anda lari wahai pegang kekuasaan.
Pada saat anda memuaskan hasrat, memang anda tak berjejak. Tak berbekas. Kenikmatan dalam hitungan detik tersebut bisa tak ada bekasnya. Mobil anda tidak ganti, jam arloji anda sama, perilaku anda tak berubah. pulang ke kantor atau kerumah, tak ada satupun yang lain. Bahkan anda lebih riang dengan tidak bersalah. Atau ada menyalahkan setan, anda tidak salah. wahai pejabat, korupsi yang bukan uang begini sulit KPK berantas. Mainya di luar negeri lagi. Sempurna sekali anda.
Kalau pebisnis asia mas, jepang, korea, china? Saya bertanya
Wah, mereka punya hal yang saya ngak bisa lawan lebih parah lagi pada saat ini! Jawab teman saya tersebut
Apa itu mas? Saya membayangkan dikepala saya sudah di kasih pemuas hasrat di tambah minum minuman keras pastinya, karena itu yang banyak di gaungkan perilaku mereka oleh “bisik –bisik tetangga” ya seperti itu, bener khan ya?
Teman saya bukan menjawab, malah..saya ngak usah terangin deh, mas wowiek pasti sudah ngebayangin apa ke biasaan mereka, yang saya ngak kuat adalah strategi keuangan mereka mas.
Yang bagaimana mas? Saya cukup penasaran
Mereka berani di bayar belakang, turn key. Sudah jadi baru bayar. Kasih kontrak, mereka pasang lalu di bayar setelah jadi. Ini yang saya dan mitra saya ngak kuat, jawabnya sambil geleng-geleng kepala.
Bukan hanya produk yang kuat, bukan hanya procurementnya mereka kuat, tetapi design engineeringnya kuat. Ditambah finance nya kuat. Mereka datang dengan paket, jual barang, pasang, bayar belakang.
Bagaimana saya bisa lawan. Saya jualan saja terkadang ada masalah di distribusinya, material handling nya, mob demob nya sudah sulit. Pabean, clearance pelabuhan, wah panjang mas..itu sudah pusing. Ehh, mereka masih bisa jual dengan di bayar di belakang setelah jadi!, gila ngak tuh!.
Nada suaranya mulai meninggi, kemudian melanjtkan bicarnya : dan apa yang pejabat-pejabat pemegang kekuasaan dalam pengaturan tender tersebut lakukan dengan pelaporan pada atasa atau pada Negara? Mereka menujukan diri berbangga bahwa betapa pintarnya mereka (pejabat itu) karena bisa membangun tidak pakai uang Negara di awalnya. Pas setelah jadi baru di bayar, sehingga dalam laporan seakan mereka berprestasi. Prestasi pale loe!..teman saya nyolok nadanya..mutu terkadang nomor dua, walau secara harga terlihat sama. Belum lagi biaya maintenance pemeliharaan yang bisa dua kali dari produk yang mungkin hanya 20% lebih tinggi. Sehinga, dalam durasi produksi 15 tahun sesuangguhnya Negara rugi secara keuangan dan waktu karena sering service atau shut down.
Dia menceritakan sambil tersungut sungut badannya. Bisnis yang gelap datau abu-abu di tahun depan mempengaruhi pemikiran dan kalimat yang keluar dari mulutnya. Sisi “scare” takut hari esok mendominasi pembiocaraan kali ini. Setengah curhat. Bahkan curhat, namun semoga diskusi makan pagi kemarin itu merupakan “talk terapi” bagi dirinya juga bagi saya yang selalu memerlukan informasi terbaru. # may peace be upon us
Semua Yang Anda Inginkan, Ada Di Balik Ketakutan Dan Kelemahan Anda
4/
5
Oleh
Mardigu Wowiek Prasantyo