Saat Dalam Kesulitan, Beberapa Orang Tumbuh Sayap Sementara Yang Lainnya Perlu Tongkat Penyangga

Pagi ini, mendapat fakta bahwa pompa rumah mati maka saya memilih gosok gigi pakai air aqua. Dengan botol 1 liter saya bawa ke kamar mandi. Sebelum mengunakankan sebagai sarana gosok gigi saya meneguk satu dua tegukan air aqua botol tersebut langsung dari botolnya..glek, glek!

Kemudian di lanjutkan dengan ritual rutin menyikat gigi yang diujungnya saya berkumur dengan air aqua botol tersebut. Alih-alih mengkumur air tersebut ternyata saya malah menelannya..asli saya kelolotan air pasta gigi pagi ini. bubar deh moods pagi gara-gara nenggak aqua rasa pasta gigi.

Untung di bak air kamar mandi atas masih melimpah. Kalau tidak kita tayamum masak..hahaha..

Setelahnya saya langsung pamit dan melesat menuju tempat rutin pertemuan selasaan , yaitu bacangan di cafe pandoor di bilangan jalan wijaya. Teh jasmine + jahe hangat adalah teman rutin bacang ketan isi jamur ayam dan kuning telur asin favorit saya tersebut.

Kampungan ya, tapi ya memang itu selera katro saya ini. mungkin dulu waktu saya kecil ke masukan bacang engkoh china yang berjualan dengan sepeda dengan dandang alumunium usang di belakangnya yang selalu mangkal di ujung kayutangan Malang terlalu membekas di kenangan saya akan kemewahan rasa arem-arem china tersebut yang berbentuk piramid.

Jadi acara selasaan ini yang bertemu dengan para sahabat untuk diskusi ringan keluar dari rutinitas harian akan terasa lengkap dengna bacangan ini.

Hari ini, karena yang datang agak banyak ber tujuh dan terdiri dari spesies khusus di dunia bisnis. Mereka adalah mahluk keuangan semua. Mulai dari strategi pat gulipat nilai saham publik hingga promisary note dan surity bonds dalam kepemilikan saham perusahaan.kelimuan langka ini adalah kepakaran dari 4 orang yang duduk ngopi di depan saya dari 8 orang yang hadir di pertemuan selasaan ini.

Bayangkan, dimana yang kita pahami kebanyakan pemilik saham adalah nama individu atau korporasi sebagai pemilik perusahaan namun ternyata ada juga hanya berupa papers seperti bond atau notes. Dan di swiss lagi di terbitkannya.

Nama besar salim, tanoto, eka cipta, masagung adalah mereka yang menjadi network profesioanl di depan saya ini. berkumpul dengan high network society dari kalangan pebisnis creme de la creme ini adalah sebuah kehormatan bagi saya mendapatkan waktu mereka.

Coba sahabat bayangkan mereka menjadi CEO dari kebun sawit di liberia afrika dengan luas 250.000 ha, satu lagi menjadi CEO dari kilang minyak di kazakthan, juga memiliki djaringan ditribusi kapal cargill yang masuk sampai sungai-sungai di eropa. Bukan hanya ditribusi laut antar benua tetapi bisa deliver sampai dalam-dalamnya di benua eropa via sungai yang telah setlle dan baku peraturanya namun mereka bisa masuk.

Lagi satu sahabat di hadapan saya yang berinisal O keturunan cung kwok saat ini sedang melakukan restrukturisasi salah satu konglomerat indonesia senilai USD 14 biliun dolar dengan 3 kasus court hukum di 3 negara eropa dan amerika arbitrasenya. 14 bilion dolar adalah 200 triliun rupiah lebih adalah bukan nilai kecil dan ini dimiliki hanya 2 orang kakak beradik putra indonesia.

Apa yang kami diskusikan pagi ini? dari informasi mereka saya dapatkan banyak masukan tentang apa yang akan mereka lakukan di indonesia. Apa yang mereka cabut dari indonesia. Apa yang mereka mainkan di asean dan apa rencana pebisnis papan atas di luar negeri.

Kalau sahabat memasang kuping pembicaraan tersebut itu seperti kita sedang mendengar rencana konspirasi besar yang akan membuat kita mengurut dada, mengerutkan kening, gemas, bingung dan exciting bersemangat.

Kita menjadi mengerti arahnya infrastuktur, kita jadi mengerti keringnya property dan pertambangan, kita jadi faham bisnis bahan baku makanan, kita jadi faham kemana arah manufaktur dan industry, kita jadi mengerti sentakan bisnis retail dan banyak informasi lainnya.

Bagi mereka, uang modal bukan masalah, proyek bukan masalah, isunya SDM.

Karena ketika ber6 mulai mendiskusi SDM maka mata panah berikutnya adalah ke saya. Entah mengapa saya di anggap seseroang yang faham hal itu dan ini membuat saya malu sebenarnya. Pertanyaannya adalah sulitnya mencari profesional dan mereka bertanya apa sih sebenarnya profesional itu?

Mudah-mudahan sahabat masih ingat pada beberapa tulisan yang lalu dimana saya bertemu dengan junior saya di kampus dulu yang sering saya kerjain dan agak takut dengan saya. Yang bertemu di cafe Paul beberapa minggu lalu. Dia salah satu orang yang hadir pagi ini dan saya pun memintanya menjelaskan apa profesional itu?

Dia agak kaku orangnya, jadi kalau berbicara ngak pakai gaya eufimisme penghalusan. Ya kalimatnya lempeng saja.


Begini bapak, saya sama mas wowiek pernah melakukan ekperimen tentang “positif reinforcement” yaitu sebuah perkataan dan perbuatan positif yang bisa merubah situasi karena dalam pikiran mereka di beri sebuah reinforcement atau penguatan.

Mata saya ketap-ketip saya pun meneguk banyak liur di kerongkong. Dalam mikro ekspresi itu artinya saya lupa dan berusaha keras mengingat, emang pernah ya kita lakukan itu. 

Dan kalau otak saya gagal mengingatnya maka biasanya wajah saya akan berubah menjadi tegang. Karena ngak enak, ngak nyaman, karena lupa atau memang “make up” sebuah kebohongan yang di haluskan agar terlihat saya pinter olehnya tentunya. Ini “white lie” untukmengangkat saya. Tapi saya pun gagal mengingat eksperimen itu. Saya berharap dalam hati, ini karena faktur U, tua saja hahaha.

Dia melanjutkan, kami pernah melakukan eksperiment dengan seroang gadis yang tidak pernah melempar basket sama sekali dalam hidupnya kemudian kami minta dia melakuan “shoot the hoop” dan gagal sama sekali. Lalu dengan mata tertutup kami melakukan “positif reinforcement” pada didirinya “make belief” bolanya masuk ke keranjang basket.

Dan ketika di buka dia lempar bola yang tadinya dalam 10 lemparan tidak masuk semua, setelah di reinforcement masuk 4 dari 10 shoot.

O okeh, saya mulai ingat kalu yang ini.

Lalu kami lanjutkan eksperimentnya di kemudian hari. Katanya melanjutkan yang ini saya lupa-lupa ingat hasilnya. Walau saya ingat eksperimentnya.

Kami cari pemuda yang biasa main bola basket. Dalam percobaan pertama dia menembak 10 tembakan, 9 masuk keranjang!.

Lalu kami tutup matanya dan minta dia menembak ke keranjang . ketika itu kami menyediakan orang-orang yang berteriak “negatif reinforcement”’huuuu, huuu..you cant make it!, sudah deh luapin aja, kamu bukan jordan (Michael)..dan lain sebagainya.

Tentunya mata tertutup bola tak ada yang masuk. Ketika tutup mata di buka kembali sang pelaku di minta melakukan shooting. Walau mata terbuka, namun penonton tetap memberikan “negatif reinforment” meneriaki hal negatif, huuu, huuu dan lain sebagainya. Ternyata hasilnya 10 tembakan hanya 4 yang masuk!.

Saya pun mengangguk angguk karena memori eksperimen itu di siang sore hari musim panas mulai tergambar dalam pikiran saya. Saya ingat catatan-catatan kecil setelahnya atas eksperiment bola basket “cover both side” itu. Yang belum pernah main versus yang jago main. Apa pengaruh negatif refinforment dan positif reinforcement.

Lalu sahabat junior saya melanjutkan, kemudian kami melanjutkan eksperiment kami, saya dan mas wowiek. Saya kali ini terkejut,karena saya ingat setelah hal ini kami berdua rasanya tidak pernah melakukan eksperimen lanjutan atas bola basket ini.

Ini juga atas saran dan ide mas wowiek. Walah kata saya dalam hati, dia jualan wowiek nih. Biar wowiek terlihat hebat di mata 6 orang profesional nih. Saya agak kikuk karena memotongnya, bisa fatal, mendiamknya bisa fatal juga. Saya ngak mau jadi “show stealer” pencuri panggung.

Dia melanjutkan, kami kemudian memilih profesional basket ball player. Dia pemain cadangan club NBA golden state warriors. Kami memintanya menembak bola basket ke ring. 10 shoot, 9 masuk. Lalu kami tutup mata dan kami lakukan “negatif reinforcement” di ledekan, di huuuu, dan lain sebainya. 5 shoot mata tertutup lima-limanya tidak masuk.

Lalu penutup mata dibuka. Kami minta dia melakuan shooting bola ke basket di ring. Negatif reinforcement tetap di lakukan. Apa yang terjadi? ternyata 10 shooting 8 masuk!!!.

Bagi profesional, ternyata dalam pikirannya dia bisa melakukan “selected hearing” atau memilih mana yang dia mau dengar, dan “selectted seeing” mana yang dia mau lihat. Kemampuan fokus tersebut walau ada “negatif reinforcement” dia tetap bisa menghasilkan performa yang baik. Jadi bagi saya, orang profeional yang seperti ini.

Saya mengagguk kepala mengamini, dan dalam hati , ini bukan eksperimen saya yang suatu saat akan saya akui dengan sisi kayaknya agak lupa saya eksperiment itu, tapi pastinya ini eksperiment junior. 

Tapi saya senang karena ke 6 orang di hadapan saya seperti termangu melamun yang saya bisa mengira-ngira. Ada di belahan indonesia mana profesional ini ya sekarang. Kami butuh!!!! 

Artikel Terkait

Saat Dalam Kesulitan, Beberapa Orang Tumbuh Sayap Sementara Yang Lainnya Perlu Tongkat Penyangga
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email