Tidak Ada Manusia Yang Terlahir Langsung Jadi Orang Besar. Orang Besar Lahir Pada Saat Yang Lain Tidur

B jeda sebentar dalam monolognya dengan berdiri dan menghentikan seorang pramusaji cantik yang membawa infuse water segar. Seakan dalam balapan, mas andy gracia ngak sabar ingin bicara rupanya dan dia yang sekarang bicara.

Begini wiek, menurut kamu siapa orang yang paling kaya yang kamu kenal? Apakah dia seroang yang “having a job”? Atau seorang “entrepreneur”?


Seketika pikiran saya mulai bekerja, ekspresi wajah saya yang mendadak stabil dan bola mata meliril ke atas, tanda sama mulai mengingat-ingat siapa ya orang yang paling kaya yang saya kenal? Apakah mereka punya pekerjaan atau mereka pengusaha?

Belum panjang saya berfikir, kalimat lanjutan mas andy Garcia berkata, lupain bill gate, lupain jack welsh . ngak masuk itungan karena harus “someone you touch”. Kamu kenal “personally”. Kamu tahu secara pribadi dan kamu akrab mengenalnya. Coba perhatikan, apakah dia punya pekerjaan atau pewirausaha?

Loe berdua? Saya mencoba meng cornerkan menyeleksi data orang yang saya kenal dan kaya.

Bukan, gw masih ada hutang bisnis. Kata B yang di timpali mas andy Garcia sama mengangguk menyetujui. Coba lu cari-cari lagi di data base lu. Mr IR?! Dia ngak punya utang tuh, kata saya menunjukan dengan gerakan wajah kepada satu gentlement yang baru masuk dan sedang berbicara dengan seorang petinggi di kabinet pemerintahan presiden Jokowi saat ini yang kebtulan berdiri berdua di depan kaca ruang party di lantai 5 ini.

Kami bertiga memalingkan muka kepada IR dan mas B dan mas andy Garcia setuju, nah..bener kalau dia kata mereka. Itu baru orangtaipan. Bener tuh IR. Ciri orang ultra kaya salah satunya adalah ngak bisa menghiutung berapa jumlah uang nya saat ini. Kalau kamu masih bisa menghitung berapa jumlah hartamu dan dari mana saja materi kamu dapat. Itu artinya kamu belum ultra kaya, belum taipan. Masih sekedar punya materi, punya uang.

Kepala saya pun terbayang perjalanan terakhir saya dengan IR ke bali, yang menghadiri undangan mas andy Garcia yang membuka sebuah resort 8 bulan lalu. Saya nebeng dari halim dengan IR dan keluarga yang saya kenal 25 tahun yang lalu, bahkan istrinya pun saya yang mengenalkannya. Menurut saya hubungan kami sangat dekat.

Nebeng pesawat pribadinya global 7000 teranyar. Saya yang kikuk selama perjalan lebih banyak diam melonggo dan rupanya di manfaatkan mas IR mendongeng apa yang dilakukan beberapa bulan terakhir (saat itu) dan apa yang di cita-citakannya beberapa tahun kedepan. Dia inginmembuat perpustakaan gratis kelas internasional disetiap ibukota provinsi, salah satu impiannya.

Lamunan saya terpotong mas andy Garcia yang menajutkan pembicaraan, sudah bandingkan lain lagi? Yang punya gawean ada ngak yang kamu kenal yang sangat mapan? Yang mungkin sudah di level international corporate dan sudah dapat “director cut”.

Sebagai catatan, director cut adalah seorang profesional yang mendapatkan opsi saham atau stock option dari perusahaan, dapat pembagian keuntungan perusahaan dan fasilitas lainnya. Diluar salary yang pertahun nya . dan bahkan terkadang penghasilan pertahun dan bonus itu bisa mendekati 10% keuntungan perusahaan dan bagi korporasi besar nilai itu bisa 10-50 juta dollar bahkan lebih salary cap dari CEO tersebut.

Seperti CEO yahoo yang cantik, atau ceo apple , tapi saya ngak kela, bukan orang yang saya “touch”.
Saya pun menggelengkan kepala. Kayaknya orang yang terkaya yang saya kenal adalah pengusaha bro. jawab saya kemudian setelah otak saya membandingkan dengan banyak sahabat para profesianal lainnya.

Ok, kesimpulan seorang wowiek mau jadi eksekutif perusahaan super besar yang dia ngak cerita di tawari BUMN atau international corporation atau tetap di entrepreneur?, kata mas andy Garcia kepada saya.

Atau Entreprenurnya jadi owner murni, dan cari professional yang “run”, lanjut mas andy Garcia.
Apa kamu coba telaah dalam diri, lanjut mas B, L bener tuh!,(L adalah nama asli mas andy Garcia) apakah kamu punya mental professional.

Professional adalah seseorang yang bermental memberi. Seorang pengabdi pada profesi yang taat dan pengabdi pada kehidupan yang luas.

Pengabdian professional adalah orang yang memberikan 2 hal. Karyanya tanpa pamrih dan hatinya tanpa batas. Kalau hatimu sempit jangan coba-coba jadi orang yang mengabdi. Dan jangan juga berfikir bahwa dengan hati sempit saat ini nanti akan meluas dan lapang dengan belajar kesabaran. Kamu bunuh diri namanya mas wowiek.

Tak akan merubah hatimu jadi luas. Berhadapan dengan parlemen wakil rakyat yang saat ini yang kalau bicara asal nyablak karena ngak faham bisnis yang selalu di dinamis. Mereka banya yang bukan negarawan, tapi wakil egonya sendiri, kamu bisa sakit hatimu. Karena penuh dengan kamarahan tertahan. Karena sempitnya hatimu. Kalau hatimu seluas samudra kamu masih ada tempat buat berkarya walau kamu di hujat, dimaki, dikritik.

Bener, kalau kamu punya hati sempit, sesak dada kamu. Stress kamu, meledak otak kamu.
Disisi lain, Kalau entrepreneur adalah seroang matre murni. Profit oriented. Goal getter, pengejar prestasi. Agak brutal dan tough di meja perundingan. Menekan di ruang direksi, demanding sangat menuntut pada karyawan. Semua orang di bawah pengusaha pasti tertekan.

Namun ada juga pengusaha yang memperhatikan subordinatenya, ngak asshole-asshole banget. Juga ada juga entrepreneur yang berhati memberi, yang biasa di sebut philanthropy. Namun cara mereka mendapatkan uang dulunya, jangan di tanya deh!

Sekarang saran saya, kata mas B menjutkan lagi. Kalau kamu mau kearah pengabdian kepada bangsa maka cari professional dibawah kamu di organisasi usaha kamu. Professional yang telah memberikan karyanya pada kamu sebagai entrepreneur dan kamu sebaliknya, berikan apa yang mereka telah mereka kontribusikan kepada kamu, yang telahmembantu kamu mencapai impian kamu, sama. Fasilitas kesehatan, perlindungan hari tua, sarana kantor dan tempat tinggal yang layak, itu terutama pada white collar worker mu.

Kalau blue collar worker, beri ilmu kepada mereka. Agar menjadi amunisi mereka di kemudian hari.
Jadi sekali lagi, pilih mana? Geser atau tetap. Pendapat gw bro..luh itu binatang ekonomi, sebaiknya stay di entrepreneur. Mas B berkata sambil menyetop pramusaji yang sudah dua kali lewat. Ngak ngerti alasanya kenapa mas B menyetop dan mengambil sepotong tapaz dan menengggak infuse water atau karena parusaji tadi cantik banget.

Saya jadi memperhatikan bahwa diapun mengenakan gelang, warna kuning! Dan saya perhatikan ternyata semua pramusaji juga pakai gelang, merah, hijau, kuning seperti para undangan. Eeehmmm acara ini cukup menarik dan kepala liar saya muncul.

Sebentar brader, gw mau keliling , kata saya kepada dua sahabat saya. gw mau hunting dulu ! yang di sambut dengan celetukan, naaah tergoda juga nih mas wowiek ya hahaha!.

Saya pun berjalan mendekati seroang pramusaji yang bergelang kuning dan saya tanya, mbak, maaf saya mau nanya kalau kamu mau cari pasangan hidup kamu memilih seorang pengusaha apa seorang karyawan? Itulah pertanyaan saya kepada setiap yang hadir yang wanita tentunya. Baik yang bergelang single, taken, available, looking saya tidak perduli.

Tindakan saya menanyakan tersebut cukup menarik banyak sahabat lainnya yang bertanya, loe flittering ngerayu banyak cewe bro? setiap kelompok lu datengin, dan cewek-cewek itu pada ngakak-ngakak, lu jago juga ya? Sahabat lain yang rupanya memperhatikan saya selama lebih 1 jam kesana kemari hingga jam 8 saya lembali keruangan dimana mas B dan mas andy Garcia duduk dan sekarang sudah bertamabh menjadi 6 orang ber7 dengan saya.

Celetukan mereka, bagaimana sudah puas fliterring? Ngapin tadi? Hampir bersamaan mereka berenam bertanya dengan wajah ingin tahu

Saya menjawab diplomatis, ada waktu 5 menit gw jelasin?..the floor is your bro, kata E adik mas B. yang saya lanjutkan , gw ini penggila statistic dan pengila social psikologi seperti jaman di kampus dulu.

Iya kita tahu..jawab KM yang memang satu kampus dengan saya dulu, dia junior dan beda bidang. Saya lanjutkan, ada sebuah statistic yang dalam pengambil keputusan itu perlu pendapat orang lain. Rumus pertama “jangan tanya ekspert” lebih baik tanyabanyak orang atau biasa disebut “wisdom of the crowd” teorinya.

Atau kalau kita nonton “who want to be amillionaire” maka kalau kontestan ngak tau jawaban maka ada 2 fasilitas yang namanya “call a friend” atau “ ask the audience” dan secara statitik call a friend menghasilkan 62% jawaban tepat. sementara ask the audience menghasilkan 84% jawaban tepat di seluruh statistic di acara tersebut.

Teori wisdom of crowd ini muncul setelah seorang professor psikologi social melakukan survey terhadap banyak marine dan pelaut yang mengenal wilayah laut pacific dimana saat itu di tahun 1968 ada sebuah kapal selam USS scorpion hilang dilaut pacific. Pertanyaanya adalah dimana kapal tersebut hilang, karena sudah lebih 2 tahun di cari tidak ketemu.

Pertanyaan kepada kebih dari 500 orang tersebut menumukan sebuah kordinat dari pendapat rata-rata. Yang ternyata 20 tahun kemudian ketika di ketemukan jaraknya hanya 182 meter dari titik tebakan “wisdom of crowd” tadi.

Lalu saya cerita lagi karena terlihat mereka antusias wajahnya, jaman kampus dulu kita pernah buat ekspremen. Kita taruh dalam jar, jelly beans. Permen jelly yang kayak bentuk kacang warna warni.
Kita masukan dengan jumalah 1812 permen jelly dan kita minta setiap yang lewat menebak isinya berapa. Ketika 10 orang sudah menebak maka jumlah rata-rata adalah angka 1322. Masih jauh dari angka daalm jar.

Lalu kita teruskan hingga 150 orang menebaknya, mulai dari menbak angka 250 an, hingga 5515. Maka ketika di average ternyata angkanya mendekati yaitu 1745 biji. Ketika di teruskan hingga 250 orang angka rata-rata tebakan mereka 1802 alias hanya selisih 10 dari jumalh tepatnya.

Teori “wisdom of the crowd” ini yang saya iseng-iseng pakai untuk menjawab apakah yang menjadi likeabilitas atau kesukaan orang dalam pilihan “pengabdian atau binatang ekonomi”. Dan di kantong gw sudah dapat data tersebut, masih mentah dan rasanya sudah kebayang. Jadi saya sudahbulat apa yang menjadi keputusan saya. # may peace be upon us always, happy new success year 2016.

Artikel Terkait

Tidak Ada Manusia Yang Terlahir Langsung Jadi Orang Besar. Orang Besar Lahir Pada Saat Yang Lain Tidur
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

2 komentar