Sahabat pasti pernah mendengar istilah “mind twisting”. Bagaimana seseorang dengan cara cepat membalik atau merubah pemahaman yang saat ini di milikinya dengan sesuatu yang baru.
Ada tekniknya tentunya untuk melakukan hal ini tapi saya tidak ingin membuka jurusnya tersebut saat ini, saya hanya ingin membuat sahabat merasakannya.
Jadi, kalau sahabat sudah punya pendapat apapun tentang pak presiden kita saat ini, apapun itu. Jangan sebel sama saya kalau mendadak ada sisi pandang lain yang membuat sahabat akan meragukan pemahaman lama dan bisa dengan suka rela meletakkan pemahaman tersebut dan di ganti dengan pemahaman baru yang akan saya berikan sebentar lagi.
Sekali lagi ini ada dasar keilmuannya untuk melakukan mind twisted. Saya ini sahabat tahu khan bahwa saya sangat sontoloyo. Dan bagi sahabat yang keburu mengucap atau melebel apapun tentang presiden kita yang pastinya hal negative sehubungan 411, jangan kaget kalau di ujung tulisan ini anda jadi netral. Bahkan mungkin menjadi positif. Izn loh, jangan sebel sama saya ya!Saya sontoloyo khan?
Jadi kalau yang tetap ingin menganggap pak presiden kita seperti persepsi saat ini (agak negative), jangan lanjutkan baca tulisan ini. tetapi kalau yang mau membuka diri karena kemungkinan anda menjadi netral anda jadi sisi baru melihatnya (menjadi positif), silahkan di lanjut bacanya.
Sekali lagi, apapun hasil anda di ujung tulisan ini, kita tetap sahabat ya, setuju ya? Dan saya ingatkan, dari awal saya netral. Saya ini sekrup di salah satu mur persendian Negara, tidak ada apa-apanya jabatan dan posisi saya.
Siapapun presiden yang secara konstisional menjadi terpilih, saya pasti menyangganya.
Kita mulai ya, sudah siap. Ehem,..ada yang deg-degan ya? Ada yang ngak percaya? ada yang tanya, dasar bossman sontoloyo lebay lu ah! Apapun itu, bersiap ya.
Sahabat pasti semua tahu bahwa tidak ada persoalan yang tidak ada jawabannya selama “bertanya-nya benar”. Jadi kalau kita “tidak menemukan jawaban”, pasti karena bertanyanya salah. itu kalimat lain nya. Atau saya lanjutkan lagi dari sisi lain lagi, semua persoalam bisa terjawab selama kita bertanya dengan cara yang benar. Bertanya yang tepat, pasti jawaban tepat di dapat.
Baik, kita lanjut lagi sekarang. Sahabat semua tahu bahwa pak presiden kita setelah peristiwa demo damai 411 melakukan safari blusukan politik. Ke tentara, ke kepolisian, ke PB NU, ke PP Muhamadiyah dan banyak lagi institusi di sambanginya dan tokoh di sambanginya atau di hubunginya.
Dia ingin arti damai yang sebenarnya dan mendapat maaf dan menjadikan keputusan kemarin sebagai pelajaran. Untuk itu semua, dia kerjakan sendiri, langsung dia titeni, lakukan semuanya sendiri.
Itu adalah data yang semua sahabat pasti tahu. Dalam kalimat ini mohon jangan di beri label dulu ya. Jangan di analisa, jangan di komentari. Sabar. Sabar..sekali lagi sabar. Tulisan ini belum selesai. Lihat dengan mata bayi dan hilangkan semua label.
Kita lanjut.
Panggilan pertemuan wajib dalam ruang war chamber mendadak saya dapati kemarin. Saya pun bergegas menuju lokasi yang di tetapkan. Dalam ruang kami hanya ber7. Semua duduk melingkari meja. Semua wajah datar dengan seonggok tumpukan kertas di hadapan masing-masing.
Setelah 1 jam diskusi maka giliran saya di minta waktu untuk bicara. Maka saya dengan segala ketidak tahuan, dengan segala kebodohan memulai dengan sebuah kalimat bertanya.
Izinkan saya untuk bertanya dua hal, demikian saya membuka kalimat. Setelah pertanyaan ini di jawab, barulah saya menjadi manusia yang sedikit tahu. Sekarang (sebelum pertanyaan saya di jawab) saya manusia yang tidak tahu apapun. Makanya saya kalau tidak tahu saya tidak bisa komentar.
Komentar pengecut misalnya ke pak presiden, karena pergi dan tidak menemui umat, dan beragam komentar lainya itu bagi saya (kala itu) tidak berani saya ucapkan. Saya memang mengangguk dan menyetujui presiden kita pergi dan tidak menemui massa demo karena itu fakta yang semua orang tahu bersama. Tetapi yang saya butuhkan sebelum komentar adalah tahu lebih jauh lagi kebenarannya, yaitu dengan bertanya. Pertanyaan saya tersebut harus tepat.
Maka saya bercerita sekilas sebelum saya bertanya, pak presiden kita secara geo –strategi dan geo-politik masih hijau. Maka pasti dia bertanya kepada orang disekitar pada saat 411 kemarin apa yang harus beliau lakukan. Untuk itu, bolehkah saya bertanya, siapa sebenarnya yang menyarankan pak jokowi untuk tidak bertemu dengan demonstran ?!!
Ruangan mendadak hening dengan pertanyaan saya. Maka sebenarnya tiada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut kecuali orang tersebut ada dalam lingkar presiden disaat itu. Dan dari kami ber7. 1 senior berada di dekat presiden kala itu, jadi tepat dimana pertanyaan saya di lontarkan ada saksi yang bisa menjawabnya. Siapa yang menyarankan presiden untuk tidak menjumpai sahabat yang berdemo?
Saya tidak menunggu senior itu menjawab, karena tangan saya bergerak memberikan kode bahwa masih ada 1 kalimat pertanyaan lagi. Yaitu sebuah fenomena dimana saya berada di sana pada saat kejadian yaitu pada jam 8 malam, dilokasi, di tempat dimana bentrok terjadi.
Pertanyaan saya kemudian adalah, siapa yang memerintahkan menembakan gas air mata kearah demonstran? Sekali lagi, tindakan aparat keamanan melakukan tembakan gas air mata, pertama kali diperintahkan oleh siapa?
Kita semua tahu, prajurit, tidak akan bergerak tanpa komando perintah atasan. Maka pasti ada perintah, maka saya bertanya siapa yang memerintahkan!!!
Inilah dua pertanyaan yang bagi saya, jika saya tahu jawabnnya maka saya menjadi faham keadaannya.
Sahabat tahukah apa yang terjadi selanjutnya ketika pertanyaan saya di jawab dengan bukti dan fakta? bersiap ya? apa yang akan saya tuliskan selanjutnya, dan informasi ini bukan rekayasa, bukan bercanda apa lagi main-main. Saya tidak pernah bercanda mengenai kebenaran. Karena kebenaran pasti bisa membuktikan dirinya sendiri. Apa yang saya dapatkan jawabnya adalah kebenaran yang bisa di buktikan.
Tahukah sahabat begitu saya mendapatkan jawabnnya, ternyata dua hal yang saya tanyakan, siapa yang menyarankan presiden tidak menemuhi demontran dan siapa yang memerintahkan melontarkan gas air mata. Jawabnya adalah : Orangnya ternyata sama!!!
Kapolri, kapolda dan panglima TNI sampai kaget sewaktu lontaran gas air mata terjadi dan memerintahkan menghentikannya. Namun setelah berhenti sebentar, tak lama setelahnya, terjadi lagi perintah tersebut pelontaran gas air mata untuk memukul mundur demontran. Yang segera di tahan (sekali lagi) oleh pimpinan lapangan yaitu kapolda, panglima dan kapolri. Tapi apa lacur, nasi sudah jadi bubur.
Chaos sudah terjadi. Dan pak presiden begitu mengetahui perbuatan siapa, beliau marah sekali, beliau kecewa sekali. Beliau tahu dia (pemberi saran dan perintah) telah membuat kesalahan, namun sebagai pemimpin beliau ambil sikap. Tidak ada anak buah salah, dan semua sudah terjadi. Nasi sudah jadi bubur. Maka yang presiden lakukan, adalah membuat bubur lebih layak di sajikan, di tambah ayam suir, di tambah tong cai, di tambah cakwe, di tambah sambel, di tambah sedikit kuah dan chees stick.
Dia mikul duwur mendem jero. Dia telan semua sendiri, dia bawa bebannya sendiri. Dia tidak cengeng mengumbar ke public. Dia akan selesaikan uraiannya masalahnya satu persatu. Percaya saya, ahok segera di kursi pesakitan, keingin semua umat akan terpenuhi. Dan beliau diam atas kesalahan yang dilakukan penasehatnya dan dia selesaikan masalah semua segera satu persatu.
Presiden kita sendirian saat ini. Kalau sahabat bisa mengerti di posisi dia, sahabat pasti akan kaget, kagetnya tidak sekarang. Nanti. Dia berubah, beri dia kesempatan dan waktu. Dia tidak sempurna, tetapi satu hal saya berani bertaruh, dia integritasnya tidak di ragukan. Hanya mungkin dia lalai saja, manusiawi bukan? # Peace
Mardigu Wowiek: MIND TWISTED
4/
5
Oleh
Mardigu Wowiek Prasantyo