MATA RANTAI PRODUKSI DI ABAIKAN

MATA RANTAI PRODUKSI DI ABAIKAN

Menarik kalau yang komentar adalah fans berat pemerintahan sekarang, apa istilah nya cebongers ya. Segala tulisan saya di anggap melawan pemerintah. Yo wis, sak karepmu. Lah wong saya berkali-kali nanya apakah tulisan saya seri ketiga ini harus di lanjutkan? Ngak ada gunanya langsung loh? Ehh malah di komen di isi dengan pujian suksesnya jokowi panjang lebar seakan tulisan saya salah karena mentang pemerintah semua. Emang pengaruh buat saya memuji jokowi? Ya ngak lahhahaha
Saya ini hanya merasa kita bangsa Indonesia ini jadi besar dan lebih berjaya dan berdaulat. Sudah lama kita ini di nina bobokan dengan propaganda. Saya ingin melihatkan dari sisi lain. Bukan menantang “hagemoni” jokowi dan orang pinter di sekitarnya. Dan semua orang tahu, saya anti LBP dan saya anti Rinso dalam policy kebijakan ekonomi. Cuma itu tok.
Saya anti BUMNisasi, saya anti direct investment china untuk pembangunan. Jelas ya. Saya tidak anti infrastruktur jokowi, saya anti infrastrukturnya pakai direct investment china. Saya anti pakai BUMN nya. Saya mengeluh swasta tidak di garap dan dipermudah, saya complain keringnya peredaran uang di kelas menengah dan kelas atas. saya komplain keras ke pemerintah yang tidak pro UKM dan tidak pro pengusaha. Itu saja.
Lalu sekarang saya buka mengapa ekonomi istana beda mikirnya dengan pengusaha lapangan. Agar mengerti mengapa kelas menengah dan kelas atas yang mengecil/mengkerut menjadi turun pendapatannya tidak juga di bantu. Saya ingin membuka wawasan dari kacamata pengusaha lapangan.
Maka pertanyaan mendasar adalah bagaimana melihat statistic yang di pakai Negara kita sekarang.
Jawab pertanyaan mendasar dari si senior ini, in your country, how you calculate data. By income approach or by spending approach?
Begitu di Tanya begini maka data yang saya pasti tahu adalah kita menghitung menggunakan pemenuhan 9 bahan pokok,beras, gula, minyak dan lain sebagainya sembako, jadi kita spending approach, itu jawaban saya.
You are right. Dia melanjutkan, Negara kaya biasanya menggunakan spending approach seperti arab, brunai, namun Negara pruduksi menggunaklan income approach yaitu eropa, jepang, australias, amerika. Ini menyebabkan membangun infrastruktur seakan solusi distribusi selesai. Karena spending approach terlihat “mengecil” (biaya tranportasi) padahal distribusi hanya salah satu dari “chain production”.
Dalam chain production, tranpsortasi itu bermacam lagi, darat, laut, udara. Darat itu apakah mass tranportation (train) atau trucking atau mini vehicle, laut ada (ro-ro) hanya melayani dua arah bolak balik dan ada yang sircular memutar terus. Saat ini tarnsportasi laut, Arus barang barat timur selalu penuh arus timur barat kosong.
Jarang bisa bolak balik penuh karena produksi di sisi barat Indonesia , baik dari raw material (karena port of import terbanyak di tanjung priok) ataupun usnur lain karena tidak ada design Negara dalam manufaktur dan industri.
Jadi sekali lagi, jalan tol, atau infrastruktur darat hanya salah satu “point of distribution”. Unsur lain seperti bahan baku, SDM produktif, permesinan, pergudangan itu semuaadalah mata rantai produksi atau “chain production”.
Kata Dany Rodrick Negara tanpa indutri mustahil bisa growth! Ini semua di karenakan “premature industrialization”. Ok hak seperti Ini nanti satu seri sendiri kita bicarakan. Dan kita harus menyelesaikan banyak hal yang selama 72 tahun memang tidak terjamah, mengapa? lah memang karena ngak faham geostrategic. Jadi muter-muter saja ngak ada solusi. Lah memang para menterinya ngak pernah ikut lemhanas. Doctor sih gelarnya semua tapi ..? yow is lah ngak usah di komentari.
Ok kita cari solusi sekarang. Si senior itu bertanya lagi. Dia bertanya, kalau ada sebuah lahan di tengah Kalimantan, katakan di daerah Pontianak. Ada lahan mengandung bentonite. Lalu wilayah itu di keduk diam diam dan keluar barangnya menggunakan tongkang dari pelabuhan terpencil. Harta kita di colong oleh pengusaha asing. Marahkah anda?
Ya, pasti kita marah. Itu jawaban saya.
Sekarang, kamu mengerti global value chain ngak? Chain produksi ada yang local ada yang internasional, bener bukan?
Australia misalnya, untuk mengirim barang ke jepang lewat mana? Lewat selat Sumbawa, lewat selat makasar. Dan kira-kira ongkosnya sampai jepang 6-7% biaya produksinya. Coba bayangkan kalau dia tidak boleh lewat Indonesia, mereka memutar lewat utaranya papua, ongkos mereka bisa naik jadi 11%an.
Jepang mau kirim barang ke india, lewat Indonesia deggan biaya 11%an ongkos produksinya. Kalau mereka tidak boleh lewat Indonesia, mereka memutar lewat Australia maka biayanya bisa 20%.
Pertanyaan, berapa yang Indonesia dapat “value added” dari global value chain karena di lewati kapal niaga senilai 2000 triliun dolar pertahunnya dari jepang, korea, china, australia? NOL BESAR!!!! Mengapa? Karena kalian tidak mengerti Global value chain!!!
Singapura yang dapat? Oh tidak, singapura itu hub. Indonesia itu “cross section”, ngerti bedanya. Ngak khan? Lah memang kalian ngak perduli kok sama bangsanya sendiri. Begini kok mau menyesejahterakan rakyatnya. Malah di pajakin gede rakyatnay bukan buat duitdari berbagai peluang. Swasta di genjet proyek di ambil BUMN. Sementara peluang banyak yang hilang, dan sudah tahunan lagi.gitu kok di bilang mikirin bangsa!. Wis ah saya males nerusin, emosi!. Maaf ya kalau ada yang kesel. Saya tutup ya. Bener khan ngak manfaat tulisan ini.
MENUJU INDONESIA MAKMUR BERSAMA

MENUJU INDONESIA MAKMUR BERSAMA

Sejak minggu lalu saya menginsisasi pertemuan dengan 7 sahabat yang masing-masing dari kami memilik pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang yang berbeda.
Satu sahabat adalah media professional dan pengusaha, satu lagi professional industrial, satu lagi oil n Gas professional dan business owner, satu lagi property dan amusement bisnis papan atas, satu lagi banker senior dengan jabatan mentereng di bank asing dan lokal, satu lagi professional telekomunikasi yang sekarang ada di bank sedang menggarap digital banking, seorang lagi pakar bisnis retail dan pemilik bisnis retail shop kenamaan.
Tujuannnya apa? Kami ingin berkontribusi dalam pengembangan bisnis di tanah air, sekarang.
Secara teknis, Kami bermaksud membuat consulting firm , dimana perusahaan ini dengan kekuatan : jaringan bisnis, pasar, media, pembiayaan, SDM, dan banyak lagi keunggulan pengalaman akan masuk membantu siapa saja yang ingin organisasinya, perusahaannya, bisnisnya bertumbuh, kami akan berkontribusi.
Kami berencana masuk mulai dari “seeding” atau bisnis yang masih bibit, bisnis yang sudah jalan, bisnis yang akan berkembang, sampai yang mencari private placement penempatan dana hingga IPO. Dari UKM kelas 1.000.000 rupiah sampai triliun an kita masuk berkontribusi dalam business development ini.
Seklai lagi, siapapun yang bermaksud mempercayakan bisnisnya bekerja sama dengan kita, akan kita tingkatkan sampai ke limit potensinya. Baik dari sisi profit, asset hingga pasar. Akan kita maksimumkan dengan cara cepat dan aman.
Pastinya perusahaan yang akan bekerja sama dengan kami akan kami seleksi terlebih dahulu. Ada queationaire yang harus di isi terlebih dahulu, ada interview yang akan di lakukan terlebih dahulu, ada legal observasi atau kelengkapan dokumen yang lengkap atas hak atas asset dan sejenisnya yang akan di periksa.
Semakin lengkap dokumen, legal, akta, license, permit, izin, kontrak, asset bergerak dan asset tak bergerak akan memudahkan kita mengambil keputusan bisnis.
Dengan pengalaman kami, kami percaya bisnis yang kita akan kerjasamakan dalam waktu singkat misalnya kurang dari 2 tahun bisa double atau naik 100%. Baik nilai asset maupun keuntungan.
Bisnis consulting firm ini saat ini masih konsep namun kita terus godok. Secara waktu, rencananya kita akan luncurkan produk ini pertengahan tahun 2018 “grand opening” namun untuk “pra operasional” atau soft openingnya akan mulai di gulirkan pada acara MMBC VI di Bandung nanti tanggal 9, 10, 11 februari 2018.
Jasa kami berapa niilainya? Untuk sebuah kerjasama kita tersebut kami akan berikan nilai untuk sahabat semua sangat mahal yaitu , GRATIS !!!!.
Sungguh, jarang ada 7 sahabat seperti begini yang di sebut “the last mohican” in business ini mau berkontribusi seeprti ini, mau meluangkan waktunya untuk sahabat semua. Untuk membuat banyak pengusaha di Indonesia nilai assetnya naik 100%, keuntungannya naik 100%, di sentuh langsung oleh ke 7 kami.
Kami akan gunakan semua kapitas kami untuk : jaringan, keilmuan manajemen, market, media promosi, bahkan keuangan, permodalan, pembiayaan hingga kalau perlu merubah kebijakan pemerintah agar pro rakyat.
Semoga sedikit kontribusi ini bisa memberi makna walau kecil buat sahabat semua dan bangsa Negara kita ini. Kami izin perkenan dan dukungan sahabat semua untuk terus bisa menggodok konsep agar menjadi “platform” agar tercipta framework bisnis asli tanah air yang akan membuat Indonesia menjadi kelas dunia bersama. Tunggu tanggal mainnya.

Ramalannya Mulai Dari Ahok Di Pinjara Hingga Setnov Di Tahan KPK Benar Semua, Siapa Dia?



BOCORAN SUPAYA DI ANGGAP

Mereview singkat tulisan saya tahun 2017 ini ada beberapa yang boleh saya pamer tanpa berniat pamer, tetapi niatnya lebih parah dari pamer, yaitu nyombong hahaha. Sesekali saya memuji diri sendiri boleh donmg ya karena ngak ada yang memuji sih.

Yang saya review adalah beberapa tulisan misalnya saya menuliskan ahok akan kalah pilkada bahkan sebelum peristiwa al maidah dan ahok di penjara 6 bulan sebelum di putuskan, terjadi. Saya mengatakan setnov akan berbaju orange KPK dan airlangga jadi ketum golkar jauh sebelum setnov di tetapkan tersangka. Bahkan masih nyaman di tampuk ketua golkar, terjadi.

Ridwan kamil akan kalah dalam pilkada jabar saya sudah ramalkan dan khofifah kalau maju akan kalah dalam pilkada jatim lama sudah saya tuliskan. Walau belum terwujud namun saya masih tetap mengingatkan bahwa apa yang saya tulis bukan analisa.

Saya mengatakan perekoniman amerika naik dan dolar akan menguat sudah dari jauh hari juga. Terorisme akan bergerak lonewolf, ekonomi dunia akan bergerak naik 2019, namun ekonomi Indonesia bisa anomaly di 2018 dan 2019 bisa bergerak turun. Saya sudaj tulisakan tersirat dan tersurat.

Sekali lagi saya katakan “bisa” karena kalau kebijakan ekonominya seperti saat ini, kata bisa berubah menjadi “pasti”, kalau kebijakan ekonominya di ubah maka setidaknya stabil perkembangnnya.

Jadi bocoran dari tulisan ini apa yang harus di garap secara ekonomi? garap pasar export. Tetapi sebentar , kita tidak bahas dulu ekport, kita akan bahas sebentar lagi. Mengapa? Ada banyak sahabat yang bertanya yang harus saya berikan “gambaran”, yaitu pertanyaan : bagaimana pemerintahan 2019 di Indonesia? Gantikah atau bertahan?

Ok, Saya urai perlahan ya.

Ingat, yang memilih presiden Indonesia bukan orang Indonesia saja. Tetapi Negara yang “berkepenting” akan ikut bermain. Ok, ini hanya sekedar mengingatkan saja saya pernah bahas di tulisan lalu-lalu. Inilah yang di sebut “state sponsor” dan ini common practice oleh banyak Negara. Malaysia bermain, singapura bermain, china bermain, amerika bermain, Australia bermain, india bermain. Hanya Indonesia saja dalam pemerintahan kali ini tidak bermain, maklum ngak faham mengolah Negara lain.

Saya beri contoh pemerintah saat ini tidak bermain karena “tidak faham geopolitik” regional boleh ya saya tulis. Sekali lagi bukan mau mengkritik tetapi saya mau melihatkan apa adanya.

Ingat sandera 10 orang di zamoaga di Filipina selatan? Kita negosiasi lama untuk bisa melakukan “operasional” di ranah Filipina tidak mendapat respond “segera”. Beberapa bulan baru masalah selesai dan yang membuat saya kesal adalah sisi Filipina yang menerima di lapangan pangkatnya “mayor” sementara kita megirim sampai 3 delegasi, dari swasta, mantan petinggi tentara sampai tentara aktif jendral bintang 2 bahkan menteri pertahanan harus aktif mengurus dengan prosedur rumit baru bisa bergerak. Izinya bulanan?!!!

Satu sebagai catatan perbandingan atas peristiwa tersebut namun pemerintah kita yang terlalu “casual” ini ngak pernah perduli,bahwa sesungguhnya sikap Filipina tersebut mencerminkan : INDONESIA ITU TIDAK DI ANGGAP SAMA FILIPINA sekarang.

Kalimat yangmembuat sakit hati banyak orang saya lontarkan, “Indonesia tidak di anggap oleh Filipina” tetapi kalimat saya ini pasti di pandang beda oleh kementrian luar negeri ya ngak apa-apa deh.

Mengapa say aberani mengatakan Indonesia ngak di anggap? Kita mundur sebentar jaman pak Harto berkuasa. Bandingkan dengan peristiwa pembajakan “woyla” yang mendarat di Don muang Thailand. Indonesia di perlkuan berbeda oleh thiland waktu itu di bandingkan dnegan Filipina sekarang.

Dengan reaksi cepat pak Yoga, pak Beni dan pak Harto dalam waktu 2 jam sudah mendapat izin “clearance” dari menhan Thailand dan Indonesia bisa mendarat pasukan Indonesia dengan “full battle suit”. Dengan menggunakan baju dan pelengkapan perang lengkap, pronto, segera.

Sebentar –sebentar intermezzo sebentar, saya mau beri kan pelajaran pengingat dalam istilah militer sedikit, kalau berkenan.

Sebuah Negara tidak akan mengijinkan tentara dari Negara lain masuk ke Negaranya dengan “full battle suit”. Tidak boleh masuk sebuah Negara dengan mengenakan baju perang karena di artikan “okupansi” atau penaklukan.

Jadi kalau masuk harus tidak boleh baju perang atau bawa peralatan perang , ya pakai baju dinas harian atau baju sipil.

Dalam kasus tentara Indonesia masuk Filipina copot ornament perangnya untuk pembebasan sandera tersebut. Atau ada contohlain, ketika Amerika waktu masuk Pakistan “ambil” osama bin laden adalah “occupation” penaklukan paksa, itu “pelanggaran”, itu memang kampretnya amerika. Tulisan tenatng amerika dan Filipina ini hanya sebagai tulisan contoh agar faham yang di maksud dengan “full battle suit”.

Dalam peristiwa pembajakan kapal udara woyla di don muang Indonesia dapat clearance dengan full army battle suit & Armor. Boleh “masuk” bahkan lengkap dengan senjata hanya 2 jam setelah peristiwa sehinga kurang dari 12 jam, pembajakan selesai.

Pesan morilnya? Indonesia jaman itu sangat “ DI ANGGAP” oleh regional Asean dan dunia.

Ok, kita balik ketopik tulisan, Saya nanti kalau berkenan akan menjelaskan mengapa Indonesia saat ini tidak dianggap dan waktu lalu di anggap. Sabarnya, karena topic banyak yang harus di ingatkan. Saya ngak berani mengatakan saya “ngajari”, saya ingatkan saja. Sontoloyo tahu apa sih? Iya khan?

Kembali ke urusan 2019 tentang masalah pemimpin bangsa Indonesia di kancah pilpres. Ada baiknya perlahan saya bocorin sebuah informasi penting dan ini langsung dari yang “berkepentingan”.

Kalau nanti di pilpres 2019 ada 2 pasang kontestan bertanding sebagai calon presiden Indonesia misalnya Jokowi/JK bertarung lagi lawan prabowo/Anies. Atau JKW/Dahlan Iskan vs Gatot/Anies misalnya, maka dapat di pastikan incumbent Jokowi akan “dimenangkan”.

Kalau pasangan menjadi 3 paslon , ada 3 pasangan bertanding di 2019 maka artinya “mereka” sudah tidak mau Jokowi lagi. Ini kode yang saya bocorkan sekarang. Sahabat boleh tidak percaya dengan semua tulisan saya. tetapi saya mengingatkan saja, setiap gerakan yang bersifat massif dan memiliki “impact” besar selalu saya tulisakan sebelum peristiwa terjadi dan sebagian besar terjadi, benar
KAPITALISME LAHIR KARENA INDONESIA

KAPITALISME LAHIR KARENA INDONESIA

Sejarah kapitalisme lahir karena Indonesia!! Saya ingat pelajaran dulu sewaktu di kampus. Di hari pertama pelajaran sejarah America 101. Sejarah amerika di kampus saya dulu.
JP Coen adalah pemimpin ekspedisi pelayaran bisnis pertama yang mengunakan saham sebagai pembiayaan ekspedisi timur jauh untuk mendapatkan bijih pala atau nutmeg.
Hingga bertemu (bertempur) di pulau kecil yang dikuasai ingris bernama pulau run di wilayah ternate tidore. Hingga akhirnya terjadi tukar guling atau bahasa terkenal dalam bisnis adalah swap share, Inilah deal pertama pertukaran wilayah pulau run milik ingris di tukar dengan new Amsterdam di amerika.
New Amsterdam di pulau itu kemudian hari di kenal dengan nama barunya hingga sekarang dengan nama New York. Jadi kalau tidak ada pulau Run penghasil bijih pala, maka new york dan new frontier inggris bernama Amerika tidak akan pernah seperti sekarang ini.
Kembali ke kapitalisme modern. Perjalanan Jan Pieterszoon Coen itu memerlukan biaya sangat besar. Karena itu di buatkan lah yang usaha bersama bernama VOC, dutch east indies company milik berbagai pengusaha eropa berbasis di belanda itu. Mengapa multi owner? Karena semakin banyak yang setor saham, semakin kecil resiko yang di tanggung dalam perjalanan yang berbiaya sangat besar tersebut.
Inilah asal muasal awal kapitalisme, yaitu modal bersama, kapitalisasi. VOC adalah perusahaan pertama Listing atau perusahaan pertama di dunia yang menjual stock atau sahamnya agar bisa di miliki banyak pemodal.
VOC juga perusahaan pertama di dunia yang sahamnya di miliki oleh “multi international” owner. Juga di awali dengan 21 tahun pemberian hak kelola “spice” rempah. Karena itu juga VOC adalah perusahaan megakorporasi pertama didunia.
Haknya yang utama, meng-ekpoiltasi rempah nusantara.
VOC menjadi model pertama didunia atas megakorporasi yang merubah dunia bisnis, dunia financial, dunia saham bursa efek, dunia sosio politik ekonomi, military political diplomasi, maritime exploration dan penjajahan ekonomi oleh perusahaan global.
Sengaja saya menuliskan panjang sejarah VOC ini agar bisa mengingatkan dari sejak awalnya indos-nesos ini berdiri, Negara kepulauan terbesar di dunia ini adalah di takdirkan sebagai “global player”. Banyak peristiwa besar yang membuat dunia seperti sekarang ini lahir dan besar karena Indonesia.
Rebutan nutmeg bijih pala yang di jaman itu lebih mahal dari emas karena bisa menyembuhkan “wabah” penyakit yang melanda eropa.
Selang waktu berjalan sejak perang dunia kedua berakhir peran Indonesia ada di emas. Emas majapahit, emas di setiap kerajaan di nusantara, emas walisongo, hingga cadangan emas di tahun 1955 sebagai dasar undangan 50 negara hadir di Indonesia dalam konferensi asia afrika karena Indonesia memiliki tangan di atas atas kekuatan emas tersebut.
China, india, paskistan, mesir, korea utara, cuba semua tokoh revolusioner semua mengharap “dukungan” Indonesia. Bayangkan ada Nehru, gammal abdul Nasser, bhuto, mao, dan tokoh legendaris dunia lainya hadir di bandung, kota kecil dari Negara yang baru 10 tahun merdeka karena apa?!
Sekarang dunia bergeser lagi peta politik dunia dengan adanya Thucydides trap antara china dan amerika. Kita tidak boleh terjebak OBOR china dan permaianan emas amerika. Kita harus bermain cantik di antara dua kekuatan.
Sekedar mengingat, jangan miring ke amerika jangan miring ke china. Saat ini kita miring ke salah satu sisi, kita tidak netral lagi. Kita bisa dilihat menyalahi amanah undang undang sebagai Negara netral, negara bebas aktif, dan tulisan ini hanya mengingatkan. Gunakan lebih dari satu hati dalam mengelola Negara, hati-hati. #Peace
Mardigu Wowiek: KESADARAN BERKEMAMPUAN

Mardigu Wowiek: KESADARAN BERKEMAMPUAN

Kita sekarang membicarakan hal yang sederhana dulu. Kita off dulu bicara politik papan atas. Kembali ke bidang lain yang banyak menjadi pertanyaan teman-teman. Masalah dengan “berfikir benar” doang kok bisa kaya raya.
Berfikir dan bertindak seperti apa yang bisa membuat kaya?
Menjawab pertanyaan seperti ini memang harus rinci menjelaskannya. Juga harus memberi contoh dan pengalaman.
Contoh saja membuat mengerti tapi tak merubah apapun. Concious tetap INCOMPETENCE, tidak berkemampuan.
Maju setahap sih, dari unconscious menjadi conscious, dari belum sadar menjadi sadar.
Tapi ngak ada bedanya. Kerena keduanya tetap Incompetent. Kita nya masih belum berkemampuan.
Menjadi conscious dan competent itu point diskusi saya kali ini. menjadi kompeten, berkemampuan untuk makmur.
Tugas pertama saya adalah bagaimana prosperity conscious ( software kaya) jika ingin di pasang sistemnya? maka permasalahan atau keadaan tersebut di UBAH ke bentuk "object".
Saya harus mampu membuat isi kepala sahabat semua saya pasang “object” nya, ini lebih dari visual.
Ok, agak sulit menerima informasi ini saya tulis bentuk lain dengan contoh.
Seseorang perokok. Baik, saya ini tidak pernah mengatakan bahwa merokok itu buruk, saya selalu bilang merokok itu baik, tetapi tidak merokok itu lebih baik.
Jadi teman perokok tadi ingin berhenti merokok (quit smoking). berbagai cara dia sudah lakukan. Dia sudah gunakan banyak metode tetapi ternyata kalau lagi stress, atau dia lagi cari ide, atau dia sehabis makan selalu harus merokok.
Maka, saya sebagai orang yang diminta untuk menghilangkan kebiasaan merokok harus melakukan “mengubah object”. mengubah data base yang ada di otaknya.
Sekarang object dalam pikirannya adalah merokok itu menyenangkan, nikmat rasanya dan lain sebagainya.
Maka saya mengubahnya dengan memberi “object baru”. Saya duduk di depannya, saya bawa 2 slof rokok favoritnya. 24 bungkus rokok. Saya duduk bersamanya dan setiap batang rokoknya habis saya akan nyalakan lagi rokok berikutnya.
Ketika memasuki 3 bungkus, dada dia mulai sesak, dan apa yang saya lakukan, pakasa terus dia menghisap rokok tersebut, sampai 6 jam, sampai 1 slof habis tanpa jeda. Nangis, pedih, sakit, dada sesak, sebel segala macam rasa masuk bercampur dan saya ngak perduli apa pun pendapatnya tentang saya yangs andis, sontoloyo, kejam ini. sampai dia ngak bisa nafas..entah bungkus rokok keberapa.
Di saat itu berhenti proses “ubah object”nya. disini teman kita tadi sudah punya object baru, merokok itu ngak enak,sesak, bikin sakit dan sangat traumatis malahan rokok itu. Dan diapun berhenti merokok, pasti. disinilah seninya, kepakaran seorang mentor itu disini pertaruhanya. Kalau dia balik merokok, itu mentor abal-abal. Kalau saya ngak akan balik. Saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk ini.
Ketrampilan merubah ”sesuatu menjadi object yang baru” tersebut tekniknya di kenal dengan nama "Progresive Object Experience technique". Sehubungan dengan kemakmuran, semua ada dI MMBC IV- Milionaire mindset Boot Camp di Jogjakarta 3,4,5 November 2017.
Mardigu Wowiek: CARA PANDANG BEDA

Mardigu Wowiek: CARA PANDANG BEDA

Bertemu dengan seorang yang lebih tua, lebih berpengalaman dan lebih sukses adalah sebuah kewajiban bagi saya. Jadi pertemuan selasaan tadi pagi di café favorit kami kedatangan pebisnis 65 tahun yang memiliki perusahaan yang namanya kalau di tuliskan semua orang akan tahu berapa asset dirinya.
Saya buka dengan pertanyaan, what is your dream business sir?
Sebagai seorang yahudi, warga Negara amerika, baru kedua kalinya menginjak kaki keindonesia namun kenal sekali dengan ekonomi asia tenggara dia menjawab , impian saya? saya seperti apa yang Adkerson akan dapatkan dari pemerintah Indonesia!
Kami yang mendengarkan kalimatnya sangat heran. Kita semua tahu Richard adkerson adalah orang nomor satu Freeport, dan dia dapatkan apa? itu pertanyaan kami dalam hati.
Well, do you know why Bloomberg give score 1:0 to Freeport? Dia meneruskan jawabnya dengan pertanyaan. Dia bertanya dalam deal divestasi saham Freeport yang akan di ambil oleh BUMN atau pemerintah Indonesia Bloomberg menyatakan yang score adalah Freeport satu nol oleh gol bunuh diri dari Indonesia.
Pernyataan ini sulit di artikan orang awam, termasuk saya. Dimana saya tahu hanya psikological gesture atau makna tersirat, bahwa angukan mantuk-mantuk setuju Freeport pasti ada maksud yang jauh lebih dahsyat. Dugaan saya geopolitik akan “dimainkan”. Tapi itu teori konspirasi.
Sementara di hadapan kami kali ini, ada seseorang yang memimpin perusahaan yang memiliki bisnis dengan market kapitalisasi sama dengan APBN Indonesia satu tahun, 2000 triliun rupiah atau 150 Billion dolar.
Please explain further sir? Saya meminta penjelasan lagi.
Well, Freeport need new blood for deep mining. Ya kita semua tahu tambang grassberg mulai masuk tambang dalam. Sementara di kaltim pengusaha local masuk tambang dalam seperti berau coal dua kali ambruk tambangnya.
Sulit dan mahal investasinya uyntuk tambang dalam tambang tembaga lagi. Memerlukan hampir 500KM jalanan baru dalam tambang sebagai penunjang infrastruktur penambangan tersebut salah satunya. Di perkirakan perlu 15 billion dolar setoran poemerintah Indonesia dengan dengan return yang panjang lebih dari 10 tahunan bahkan 15 tahun.
Sementara pemerinath Indonesia berminat invest masuk ke Freeport. Apa ngak adkerson seneng banget tuh!!!!
Pemerintah Indonesia berani bisnis di sebuah bisnis yang penuh resiko. Dan baru kali ini di dunia ada Negara masuk kedalam industry beresiko tinggi, mining industry. Luar biasa ngak tuh.
Apa ngak adkerson jingkrak jingkrak. Bisnis tambang sangat sangat tinggi resikonya. Biasanya Negara kalau masuk bisnis itu di bisnis yang “no risk”, bahkan bukan yang “low risk”. Ini masuk ke “high high risk”. Indonesia, berani!! Luar biasa.
Masuknya pakai duit apa Adkerson tidak perduli, mau asset Negara di jual, mau pinjem dari asing, mau pakai dana pensiun, mau pakai dana sekuritisasi asset BUMN, bagi adkerson ya seneng-senang saja. Toh beli di harga premium atas saham freeport lalu masukkan dana lagi untuk investasi tambang dalam dan modal kerja. Total kira-kira pemerintah Indonesia masuk uang 15 billion dolar, atau 200 triliunan rupiah. Dengan return diatas 10-15 tahun.
Saat ini selisih APBN Indonesia di kejar pajak di bulan agustus 2017 hingga akhir tahun masih kurang 360 triliun belum tentu terkejar, apa lagi tambah 200 triliun lagi. Wah adkerson ngak perduli tuh, yang penting bisnis tambang penuh resiko bisa jalan.
Mendengar ceramah seperti begini, saya mules di perut, penat di kepala. Kok beruntung banget itu adkerson, kok begini cara mereka melihat peluang. Kok Indonesia sepertinya salah melulu ya #peace
Mardigu Wowiek: BENTURAN PERMAINAN

Mardigu Wowiek: BENTURAN PERMAINAN

Sesekali menulis dari pengamatan intelijen boleh kah? Karena pura-pura tidak perduli bahkan belagak ngak tahu sering makan hati sendiri, ngak enak rasanya. Apa lagi bentuk tulisan di sosmed yang terkadang berlebihan ke satu sisi berpropaganda memberi kesan kebenaran hakiki di pihaknya.
Bisa menyesatkan loh propaganda berlebihan itu. Berlebihan karena ketidak tahuan lalu seakan menjadi kebenaran. Karena itu dalam tulisan kali ini sepertinya saya harus meminta izin nih, sekali lagi, izin loh ya, saya mengupas dari sisi yang saya tahu-tahu sedikit, kalau boleh dan berkenan loh ya.
Kita mau melihat Rohingya. bagaimana melihatnya? Dari kacamata mana melihatnya?
Bagaimana kalau dari kacamata global, dari kacamata hagemony, dari kacamata kepentingan. Kalau urusan begini saya makan sekolah dan makan bangku akademi yang panjang. Pinter sih belum tentu, tahu sedikit namun selama data valid atau benar ya boleh dong, bagaimana?
Kita mulai dari sebuah tulisan Samuel P.Hutington. Dia mengulas dalam "benturan peradaban," Ia menyatakan bahwa terbentuknya sebuah gagasan peradaban universal adalah gagasan Barat, dan secara langsung bertentangan dengan partikularisme dari sebagian besar masyarakat Asia.
Dalam wilayah politik perbedaan-perbedaan itu terwujud dalam usaha Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya dalam membujuk masyarakat lainnya untuk mengadopsi ide-ide Barat tentang demokrasi dan hak asasi. Sebuah pemerintahan demokratis modern berasal dari Barat. Ketika berkembang di masyarakat non Barat, hal ini biasanya merupakan produk dari kolonialisme atau pemaksaan Barat.
Poros utama politik dunia kemudian berkembang menjadi sebuah konflik antara Barat dan yang lainnya.
Korea Utara serta “Myanmar” merupakan dua negara ekstrim yang melakukan isolasi untuk melindungi masyarakat mereka dari penetrasi atau "korupsi" yang dilakukan Barat, dan berusaha keluar dari komunitas global yang didominasi Barat.
Alternatif kedua, negara bergabung dengan Barat, menerima nilai-nilai serta lembaga-lembaganya.
Ketiga, sebuah negara menyeimbangkan Barat dengan cara mengembangkan kekuatan militer dan ekonomi, bekerjasama dengan masyarakat non Barat lainnya melawan Barat, berusaha menjadi modern tanpa menjadi kebarat-baratan.
Inilah kacamata hagemoni.
Eit sebentar, ada kata “myanmar” di sana. Rupanya ada yang menyimpan hati lama nih sama myanmar. Ada yang akan bermain, siapa saja mereka ini? ini diluar “perintah” panglima myanmar yang melakukan serangan terhadap “kelompok” yang dikatakan menjadi “national treat” oleh myanmar.
kelompok siapa saja di sana? ada kelompok arsa yang berbasis islam, ada kelompok arkanan yang berbasis budha, ada kelompok kachin yang berbasis narkoba di dukung china. Konflik sejak abad ke 8 mau di mainkan dan menlu kita ibu retno terlihat salah baca nih.
Eh nanti dulu, apa kapisitasnya ini ibu ya kali ini di rohingya? Tahu akar masalahnya kah? Tahu siapa yang bermainkah? Tahu tujuannya bermain kah? Jangan-jangan kita terjebak di mainkan kepentingan yang lebih besar. Apa saja masalah di myanmar? Selain wilayah kaum stateless imigran bengal ini. ooh, ada gas myanmar untuk sisi barat china yang di jaga 3 negara yang mengarah ke china toh aliran gasnya.
Ada alur narkoba segitiga emas disana. Ada shadow goverment bermain di sana, ada shadow banking main disana. Dan siapa sih di belakang myanmar? Myammar junta militer berkuasa, kelompok karen main lama di sana, dan tahu-tahu noble laurette perdamaian bisa jadi pemimpin. Apakah dia pemimpn sebenarnya atau shadow leader saja? Puppet?
Kita jawab sebentar lagi ya. Lebih jelas pastinya jumpa darat. Namun ehhh, ada efek loh di indonesia. Nah ini harus di bahas.
Ternyata efek rohingya ada yang impor membawa “mainan” ini ke indonesia. Ini kok berbarengan ya? Ini ngak mudah loh melakukan “psikological warfare” seperti begini. Propaganda mengasosiasikan islam ada yang bawa ke indonesia sehingga menggerakan massa.
Siapa yang bermain? Siapa yang dimainkan? Untuk apa memainkannya? Mengapa sekarang?
Seperti dalam tulisan saya sebelum ini, “instability is a war game”, ketidak stabilan sebuah negara itu bagian dari permainan perang. Dan ada yang mainkan instability ini.
Dalam teori intelijen ini namanya “chaos strategy”. Memanfaatkan issue rohingya dan di counter dengan propaganda kepahlawanan retno ke myanmar. Ini istana salah baca sepertinya. Ini sebagaian sahabat kelompok islam dimainkan lagi tanpa faham untuk apa dan kemana arah si penunggang kuda ini sebenarnya. Bener loh, kok ya pas dengan rame freeport di tekan gitu loh?.
Baiklah, semoga kali ini saya salah lagi analisanya. Namanya juga sontoloyo, ngak pinter dan selalu ngeyel sok tahu. Tetapi kalau bener bagaimana?
Mardigu Wowiek: BOLA KERAMAT JATUH

Mardigu Wowiek: BOLA KERAMAT JATUH

Bola dalam juggling bisnis yang tidak boleh jatuh atau bola keramat yang tidak boleh jatuh adalah bola yang bertuliskan kata PROFIT.
Jangan pernah menjatuhkan bola tersebut. Sekali jatuh akan berat terangkat lagi dan tersering usaha tutup.
SDM boleh ganti, system manajemen bisa di ubah berkali-kali, bahkan produk bisa ganti, corporate action bisa ganti, bisa gagal, distribusi berantakan, kemasan jelek atau brand tidak terangkat angkat, semua tidak masalah, namun sekali profit jatuh, selesai.
Seperti halnya dalam performa BUMN saat ini. bayangkan sudah dimanja, di kasih proyek, di kasih prioritas bahkan monopoli, bahkan sekarang didiamkan saja oleh pemerintah mengurita sampai kusaha rakyat kecil, semua kerjaan jatuih ke BUMN atau BUMNisasi yang meyebabkan keringnya dana cash beredar di masyarakat yang mulai menggebuk kelas menengah.
Apa hasilnya?
Dalam laporan kementrian BUMN agustus 2017, pendapatan 118 BUMN merosot dari 2,116 triliun semester 1 2016 sekarang semester 1 2017 hanya 936 milyar!!! Laba dari tahuan 2016 semester 1 197 tiliun menjadi 87 triliun semester 1 2017.
Apa masalahnya? Karena mereka bukan entrepreneur, semua mental pegawai. Kita harus kritik keras semua direksi BUMN,kita harus pertanyakan kempuan mereka hingga kepucuk tertinggi, asli kita harus menantang entreprneurship mereka. Gajih besar, fasilitas selangit, prestasi?? Beeeehhh itu terbukti angka bicara!
Kalau saya jadi pemilik club bola, dimana pemainnya tidak bisa menciptakan gol di lapangan pertandingan, pelatihan dan manajernya terbukti tidak perform, saya jual tuh club. Bahasa lainnya, BUMN itu di go public khan biar di beli swasta.
Di bilang Negara ngak usah berbisnis masih saja ngak percaya. Swasta nasional jauh lebih bisa mengelola perusahaan dari pada Negara berbisnis.
Lalu di tambah lagi bercita-cita BUMN Negara ambil 51% saham Freeport lagi. Mengambil mayoritas yang seakan dengan mayoritas lebih berdaulat lebih menguntungkan. Terus propaganda pahlawan. Sekali lagi, dari mana kacamatanya bahwa tindakan mengambil Freeport oleh BUMN akan menguntungkan?
Kunci bisnis khan profit, jualan Freeport copper concentrate yang harganya “dimainkan”, apa ngak lihat bisa di lakukan transfer pricing dan lain sebagainya. Duh naïf bener ya.
Lalu BUMN mana yang ambil? SDM BUMN nya? Modalnya dari mana? terus memiliki mayoritas artinya Negara memberikan “souverign guarantee”, lah kok enak asing di kasih souverign guarantee. Gimana mikirnya sih ini? pernah bisnis ngak sih? Negrti ngak sih semua itu buah simalakama di pasang di sana sisi sama swasta, apa lagi swasta asing, amerika pula yang bajingan, rusak kalau naïf kayak begini ngelola Negara.
Jadi kembali kebola profit. Kelola BUMN kali ini menjelaskan satu hal, bola profit nya jatuh, dan berat naiknya lagi karena yang di juggling bertambah banyak bolanya, ada bola “national security”, ada bola “nation treat”, ada bola “survival of the nation”, ada bola “kedaulatan Negara”, ada bola “beban bunga dan pokok pinjaman Negara”, dan eehh ada bola di pentingkan sekali “bola 2019 harus berkuasa kembali”. 
Mardigu Wowiek: BELAJAR MASAK AIR

Mardigu Wowiek: BELAJAR MASAK AIR

Dalam bisnis hal yang paling penting adalah permodalan. Dan bagaimana membuat modal datang kepada bisnis kita?
Kita mengandaikan diri sekarang. Anda katakana seroang suami pengenten baru, dimana istri anda belum bisa masak. Lalu sang istri berkata, suamiku, bagaimana kalau dapur peralatannnya di lengkapi, juga di berikan dapur yang bagus, ada plus ada oven, ada kompor , ada utensil peralatan yang lengkap untuk masak. Pasti saya akan bisa masak dalam waktu cepat dan enak.
Sekarang menurut anda, kita pakai akal sehat saja untuk menjawab, ketika anda siapkan semua peralatan tersebut apakah sang istri bisa masak sesuai janjinya? Atau tetap tidak bisa masak dan mengandalkan pembantu atau mengandalkan jari-jarinya di depan smartphone nya yang terhubung dengan apps go-food.
Sekarang kita balik, suaminya sekarang berkata, istriku, kamu kalau sudah bisa membuktikan pandai di dapur dan bersemangat, pasti aku akan perbagus dapur dan menyediakan seluruh peralatan dapur.
Pertanyaan, berapa besar “chance” ketika benar istrinya bisa masak , sang suami benar akan menepati janjinya menyediakan peralatan dan merombak dapur agar keren dan lengkap?
Ternyata dalam statistic dari dua kasus diatas, ketika suaminya menuruti pesan istrinya dimana dapur lengkap dia akan bisa masak peluangnya sang istri bisa masak setelah dapur lengkap hanya 20% alias dari 5 istri yang di perlakukan seperti ini, hanya 1 yang bisa masak.
Namun disisi wanita membuktikan kemampuannya, dari 5 suami, 3 orang atau 60% memenuhi janjinya, memperindah dan memperlengkap dapur.
Mengapa demikian?
Secara psikologi pasti sudah bisa di tebak. Kita bahas khusus psikologi ini di tempat lain ya, agak panjang masalah ini di jelaskan karena harus mengunakan kisah pembuktian ekperimental .
Adapun tujuan tulisan kali ini adalah tentang mendapatkan modal bisnis.
Dalam proyek yang masih green field. Belum jalan, masih konsep, masih ide, belum komersial, atau kalaupun sudah jalan masih “skala lab”.
Maka modal akan sulit datang. Karena pemodal atau funder kalau tidak melihat asset kita, mereka melihat “revenue” atau turn over atau penjualan.
Jadi cara termudah mendapatkan modal sekali lagi, laklukan seperti sang istri yang dapur jelek, seadaanya tetap berusaha masak. Karena semakin sering kita masak, maka hukum “ala bisa karena biasa” tercipta.
Sementara green field company yang belum jalan sulit mendapatkan modal karena seperti kenyataan dapur yang lengkap, tetap saja tidak bisa masak. Bisnis yang serba lengkap, belum tentu jalan. Lebih baik, seadanya jalan, walau terseok, walau masak air gosong, tetap lebih baik. #peace
Mardigu Wowiek: EXTRAODINARY YANG DIULANG

Mardigu Wowiek: EXTRAODINARY YANG DIULANG

Kebenaran adalah kesepakatan bersama yang diulang-ulang. Misalnya di Indonesia, kita memilih sisi jalanan di sebelah kiri, di amerika yang anti inggris ketika jaman perjuangan kemerdekaan amerika karena ingin melawan hegemony penjajahan ingris bentuk perlawanannya adalah inggris jalan kiri amerika sisi lain, ambil jalan kanan.
Indonesia ambil jalan di jalur kiri ketika kita berpapasan dengan orang disisi depan yang menuju ke diri kita.
Karena itu bagi orang Indonesia mengambil sisi kiri adalah kebenaran.
Sekali lagi, sesuatu yang disepakati secara sosial atau disepakati secara kultural, atau sebuah kebijakan pemerintahan dan diulang-ulang dalam jangka panjang maka itu menjadi kebenaran.
Doktrin dalam sebuah “isme” menggunakan cara ini agar di sebut kebenaran, disebuah wilayah. Tentunya penguasa yang otoriter mempercepat “isme” nya jadi kebenaran. Pengulangan-pengulangan informasi yang “diarahkan” dengan maksud tertentu adalah “jalan” menuju kebenaran baru yang akan di bangun.
Ok, bagi sahabat yang mengenal gaya sindiran saya pasti sudah mulai faham kemana arah tulisan kali ini.
Mengkritik pemerintah yang seneng propaganda dan menguasasi opini media? ! Ya engak lah haha. Mentang-mentang pejabat sekarang sering menggunakan media untuk mengarahkan pendapat akan “keberhasilan” mereka bekerja atau membangun dan selalu menutup-nutupi sisi “ancaman”. Ngak akan saya ngomong begitu dalam tulisan ini.
Yang saya maksud kan dalam kesepakatan yang diulang ulang adalah bagaimana kita memiliki “brand” / merek dagang yang tangguh, kuat melekat serta memiliki nilai “komersial” yang kuat.
Brand atau merek dagang coca cola misalnya adalah merek terkuat di dunia saat ini.
Bagaimana membangun nya? Panjang, persistence dan memakan biaya langsung dari perusahaan dan biaya tidak langsung atau “social cost” yang besar sekali. Semuanya karena satu hal, dari sejak awal hingga setersunya selalu men”deliver” extraordinary product.
Pengulangan atas kesepakatan (rasa, kemasan, citra posistif) yang extra ordinary itu kuncinya.
Jadi brand itu apakan “nama”? seperti nama asep, nama budi, nama iwan, nama bambang, apakah itu brand?
Asep yang memiliki 5 resto bebek goreng sudah 20 tahun yang rasanya enak dan murah itu baru brand.
Budi yang menanam ratusan ribu pohon di daerah tandus di gunung kidul selama 20 tahun sehingga sekarang gunung kidul menghasilkan hutan lebat dan menghasilkan air tanah yang banyak , itu brand.
Jadi, sekarang apa hal yang extraordinary yang sahabat ingin ulang-ulang? izin loh sama pakarnya brand pak Subiakto Priosoedarsono nyamber sedikit keilmuan beliau yang luar biasa. #peace
Mardigu Wowiek:: THE POWER OF JAMAAH

Mardigu Wowiek:: THE POWER OF JAMAAH

Koleftif power akan menyelesaikan banyak masalah dan mengambil banyak peluang menjadi bisa di “monitized”.
Untuk itu saya kepikiran, sepertinya saya selama 4 bulan kedepan akan turun langsung membuat siapa saja yang ingin saya mentori membuktikan secara financial materinya bertumbuh, juga ilmu entreprenuernya tumbuh.
Saya ingin bertemu dengan sebanyak mungkin mereka yang minat belajar dan minat menjadi makmur.
Satu syaratnya, taat perintah. Saya minta persetujuan untuk jadi otoriter selama 4 bulan, dan tolong taruh dalam pikiran terkecil dari diri kita, anda mau berkorban, siap mental, siap sabar, siap modal. Modal waktu, modal uang, modal tenaga.
Ada 3 hal yang akan saya kerjakan, yang akan saya lempar ke publik ownershipnya dan peluang suksesnya.
Ini bisnis real, ini bisnis nyata, ini bisnis pasti sukses, ini bisnis ada resiko, ini bisnis kuat nafas panjang, ini bisnis besar.
Modal materi? Ya ada sedikit, ada seperlunya, bisa juga besar. Tergantung seberapa sahabat berani dan percaya pada program ini.
Yang saya jual adalah pengalaman saya, yang saya jual adalah network saya, namun saya tidak menjanjikan keuntungan pasti atau besar.
Yang saya janjikan adalah ilmu dan peluang lainya menanti anda dengan cara yang sama anda bisa duplikasi hal ini.
Sebelum datang kita ketemuan, saya hanya mengingatkan, berani “berinvestasi” dengan saya? . izinkan saya bertanya selanjutnya, “It’s not how much money you can get, but how much money you willing to sacrifice”
Bukan berapa besar uang yang anda akan peroleh, tetapi berapa yang anda beradi “korbankan”.
Mohon izin untuk mengatur pertemuan sekitar 2 jam bersama saya. Saya akan urai apa yang akan kita lakukan. Ada yang mau meluangkan waktu tersebut? Di tunggu kabarnya.
Mardigu Wowiek: SAYA SEPERTI ANJING

Mardigu Wowiek: SAYA SEPERTI ANJING

Kamu enak mas team kamu seperti anjing semua lah saya, beda!! Sebuah perkataan yang membuat saya bingung karena tidak faham kalimat yang di bicarakan seorang teman saya yang sedang mengeluh akan bisnis nya bidang oil n gas yang rontok dalam 2 tahun terakhir.
Dia menceritakan bahwa dari sales selama 15 tahun ber bisnis distribusi peralatan perminyakan dimana dia memliki kapal dedicated untuk bisnis perminyakan akhirnya rontok juga 2 tahun ini. Dimana kemarin sore saya memenuhi undangan perayaan acara ulang tahun ke 17 perusahaan pegawai tinggal 15 dari 150 pegawai dalam 2 tahun terakhir.
Sama dengan keluhan pengusaha lainnya di bidang oil n gas dimana kebijakan pemerintah saat ini jelas-jelasan tidak memihak swasta nasional, ya orang seperti kami, rontok semua.
Bukan oil n gas nya yang saya mau bicarakan, pemerintahan ini memang tidak pro swasta menengah kok, ngak faham pemutar roda ekonomi kelas menengah, entah itu darmin, entah itu mega bintang menkeu apa lagi rinso sama LBP, waduh, jauh panggang dari api buat meningkatkan ekonomi kelas menengah swasta nasional, males sudah saya ngomong.
Yang saya mau bicarakan istilah team saya seperti “anjing” ini perlu penjelasan.
Sebentar mas, saya belum bisa move on dari berfikir kenapa team saya di bilang seperti anjing?!. Demikian saya memerlukan penjelasan.
Orang dihadapan saya ini bukan ahli manajemen, ini pengusaha kawakan oil n gas. bidangnya tajam dan unik, Cuma 3 perusahaan seperti dia di indonenesia. Jadi istilah “anjing” ini saya perlu penjelasan.
Begini mas, dia berkata kepada saya. team saya , banyak saya ambil dari kampung halaman saya di ngayogjakarto hadiningrat. Saya sudah bergenerasi disana. Pegawai saya semua orang jogja. Karena saya kenal sekali tabiatnya. Say atahu mengendalikannya, me-manage nya.
Mereka seperti sapi, kebanyakan sifat orang jogja kalau bekerja seperti sapi. Beda banget dengan team anda mas (dia menunjuk kesaya), seperti anjing sifatnya.
Mendengar kalimat itu saya melipat alis. Opo maneh iki ?
Dia melanjutkan, begini mas, sifat pekerja seperti sapi itu begini, sapi itu ngak mau di naikin, ngak mau di kendarai. Mereka kalau maju harus di tarik hidungnya. Di cocok hidungnya dan di tarik. Di kasih makan, di kasih kandang , di rawat dan kerja harus di tarik tarik.
Karena itu saya sebagai pengangong harus menarik terus mereka. Sekali berhenti menarik, mereka berhenti juga kerjanya. Karena itu UMR di jogja murah, tapi kalau ngak ada yang ngangon yang ngurusi, mereka diem saja. Jangan harap bekerja cepat, slow. Harus di tarik lagi, di manja lagi. Kita pergi misalnya, mereka diem lagi, slow, santai, jagongan. Datang lagi bossnya, di kasih makan, di tarik lagi, kerja lagi.
Karena dalam bisnis saya perduli pada biaya murah, wong yogjo cocok, kayak aku ini, katanya dengan bangga ke jogja an nya. Lah anjing? Saya tanya
Iya mas, saya perhatikan lama, team mu itu kayak anjing semua. Di lempar tulang, di kejar. Di lempar bola di kejar. Pokoknya bonus besar, kerjaan sulit di terjang, bahkan ngak ada sampeyan mereka kejar dan kerjakan, pokoknya duit gede, bonus gede, apa saja di uber, dikerjakan.
Dia melanjutkan, Lah type sapi? Percuma di kasih fasilitas, bonus gede , tetep ngak jalan cepet mereka. Di tarik di openi di urusi kebutuhan dasar, sudah cukup. Karena itu murah mengelola sifat sapi kalau tahu “mengelolanya”. Lah yogjo…
Dia menambahkan, saya mending sapi loh mas bener, type anjing saya ngak berani aja. Kalau sampeyan memang secara pribadi type-nya anjing juga makanya pasukannya podo haus darahnya. Jadi type anjing saya ngak bisa kelola, Apa lagi type kuda wuuihh saya ngak bisa, dan saya paling males saya adalah type perkutut..beeeeehhh, atret-mundur saya.
Sebentar kang mas, itu type kuda sama perkutut bagaimana lagi maksudnya?
Dia kemudian menceritakan panjang lebar beserta contoh bisnis dan perilaku menarik dua type ini.dalam hati saya komentar, seru seru..jurus baru bagi saya ini!!. eh..ngomong-ngomong memnag pada minat tahu type 2 lagi tadi, “kuda sama perkutut”?
Mardigu Wowiek: JUAL APA SEBENARNYA?

Mardigu Wowiek: JUAL APA SEBENARNYA?

Kalau hal yang memberatkan banyak pengusaha adalah modal, hal yang bermasalah berikutnya dalam pengelolaan bisnis berikutnya yaitu “menjual produk” kita.
Seni marketing yang dilanjutkan dengan seni menjual adalah tantangan sebenranya dari pebisnis bukan permodalan.
Banyak pebisnis yang beranggapan kalau punya resep khusus makanan yang enak, maka jualannya akan laku. Banyak yang beranggapan kalau lokasi strategis maka jualannya laku. Banyak yang beranggapan bahwa kalau harga murah dagangannya laku.
Pakem seperti ini biasa terjadi di banyak orang dan tidak salah. Anda harus melewati pemahaman dan melakukan hal seperti ini. Bahkan ada yang berpendapat, harga murah, rasa enak, lokasi di pusat keramaian, bisnis lancar?.
Sebagai pembanding bagaimana kalau kita mennegok sebentar sebuah bisnis makanan. Sekarang kita lihat MC Donald, apa yang di jual MC Donald sebenernya? Jual burger? Jual lokasi? Atau…
Sebagaimana kita ketahui, ada jutaan orang bisa membuat burger lebih enak dari mc Donald, ada jutaan orang bahkan bisa membuat burger lebih murah dari mc Donald. Sekarang mc Donald bukan burger terenak, mc donal bukan burger termurah mengapa ada 36 ribu outlet mc Donald di 119 negara yang melayani 69 juta orang perharinya (69 juta burger bun per hari)?
Apa yang mc Donald jual? Pasti bukan burger khan? Bisa menjawabnya? Bisa menganalisanya? Sengaja saya tidak berikan jawaban dulu agar kita sedikit memperhatikan dan harus menaruh hormat pada pencipta mc Donald dan franchise nya ini. anda semua ingin besar bisnisnya khan? Mari kita analisa mc Donald.
Apa yang membuatnya besar? Apa yang mereka jual sebenarnya? 

Mardigu Wowiek: WAR ROOM

Langkah gontai menuju istiqlal dan menutup wajah dengan sepuluh jari menceritakan banyak yang tidak bisa ditulis singkat dalam buku harian. Gerakan itu mencampur banyak cerita yang terbungkus dengan satu gerakan, menutup wajah dengan jari dan membawa wajah dan jari tadi kepangkuan paha.
Antara kecewa, kelelahan, penat, beban berat tak tertahankan, ketidak berdayaan, dan otak bekerja keras mencari ilham dari langit apa yang seharusnya nanti akan di lakukan untuk yang terbaik . Semua jadi satu.
3 hari sebelum tertelungkupnya tangan di pangkuan. Catatan : Bagi sahabat yang berniat melanjutkan membaca tulisan ini, mohon tinggalkan semua atribut pribadi ya. Jadi seperti bayi melihat dunia. jangan ada kesimpulan apa-apa. baca sebagaimana seseorang yang memiliki kewajiban atau tugas sedang dia laksanakan.

Sebuah ruangan yang tertutup yang kalau tidak ada lampu banyak, ruangan ini gelap, interiornya kayu mahoni yang gelap, meja semua kayu berwarna gelap, kursi dan lain sebagainya semua berkesan gelap. Sekilas mau berkesan cozy, namun yang ada memberi kesan angker, jika tanpa lampu penerangan.
Disinilah kami selalu melingkari meja dimana di depan pintu ada sebuah plakat nama menunjukan kelamin ruangan ini, war chamber. Ruang tempat diskusi berat dan serius. Hanya sedikit manusia yang miliki name-tag yang juga merupakan electronic door key untuk masuk ke ruang ini. saya merasa terhormat sekali berada disini dan dalam belasan tahun karir, akhir nya saya di percaya masuk ke ruang ini. tahun ketiga saat ini.
Mengapa sih saya detailkan situasinya? Karena saya tidak ingin sahabat tidak mendapat data lengkap. Itu alasan utamanya.
Pagi itu debat panjang mengenai aksi 4 nov yang pada saat itu hanya di beri nama “demo menuntut ahok”. Namun bagi orang seperti kami. Itu perkataan klasik. ahok itu ngak penting, pasti targetnya istana. Kami tidak goyang atas pernyataan tersebut, ahok itu ngak penting. Dia bukan panji Negara, dia bukan symbol Negara, institusinya bukan vital. Kenapa di target?! Apa istimewanya? Menistakan agama? Di youtube itu banyak datanya, yang menistakan agama islam banyak, yang islam menistakan agama (Kristen terutama) banyak!!
Riziq cs dan islam radikal lainya kalau mau di demooleh umat Kristen pasal penistaan agama pasalnya dan buktinya banyak tuh betebaran di youtube, tanpa editan. Kita ngak usah bahas lagi ya. Sekali lagi, ahok tidak penting tetapi kenapa di tekan terus? Karena istana di anggap mendukung dan memang menarget istana. Selesai sesederhana itu akar masalahnya.
Jadi kenapa istana di target? Kenapa om jack di target? Itulah politik! Ada politik local , ada politik regional, ada politik dunia atau semua di kenal dengan istilah geo-politik. Itu kejadian harian, tidak ada yang baru. Membacanya baru berbeda setiap detiknya. Sangat dinamis. Sedinamis kepentingan manusia, politik itu taat dengan kepentingan dan sangat transaksional.
Kita lanjut, kita urai satu-satu apa yang kami perdebatkan yang kami simpulkan: penistaan surat almaidah merupakan pintu masuk yang sayngat ideal karena memenuhi : syarat filosofis, syarat sosiologis, dan syarat yuridis formal. Ini (peristiwa almaidah pulau seribu) bisa di pakai untuk menekan transaksi politik istana dan partai pendukung ahok. Sekali lagi dilihat, istana selalu di target.
Sekarang lihat yang menggerakan, sebelum penggalangan massa selalu di awali dengan penggalangan opini. Penggalanag opini nya massive sekali. Terukur, tertarget. Ini bukan kerja spontan, ini kerja terencana. Propaganda nya bisa di lihat jelas peta di sosmed, di media alternative lainnya.
Penggalangan opini yang di bangun adalah pendapat seragam. Yaitu propaganda menyamakan persepsi dulu yaitu memberikan “common value”nya adalah “al quran kita di hina”. Sebuah kata kunci yang tanpa lihat konten orang mudah terpengaruh hanya dari judul. Ini di viral. Tujuan awalnya satu, opini terbentuk.
Hanya satu opini yang harus terbentuk yaitu membuat orang berkata dalam hati kecilnya, iya ya..al guran kita di hina!!. Lalu menggunakan kata generalis : umat islam semua setuju al quran di hina, lalau kalimat : semua ulama setuju al quran di hina.
Kalimat generalis ini penting, karena begitu menggunakan seluruh alim ulama di pakai berulang ulang, maka mulai mengerakan opini massa akan pendapat yang sama.
Itu adalah step yang di bangun di awal propaganda. Lalu setelah bulat dan di angguk banyak, mulailah lah “mengarahkan” dengan kata kunci tadi , “semua ulama setuju” kita harus turun ke jalan menekan pemerintah menangkap ahok, mempidanakan ahok. Seklai lagi , Ini kata kuncinya yang dipakai diulang-ulang, semua alim ulama setuju!!!
Umat tergerak sekarang, membenarkan bahwa al quran di hina, membenarkan harus turun ke jalan, karena semua alim ulama, habaib, waliullah, mendukung dan setuju.
Peta itu kami tahu sekali, sudah jadi di mind map yang diciptakan dengan sengaja. Terutama netizen. Karena susuan data harus di buat perlahan dan step by step. Dan sudah di atur dengan rapih sejak awal.
Ini yang membuat kami harus berfikir keras di war chamber ini. apa yang harus dilakukan agar semua damai , itu saja, sederhana juga. Karena fanatisme mudah menyulut emosi.
Seorang senior yang duduk di samping saya sejak pagi memiringkan dirinya dan setengah berbisik, dia berkata, ini ideological warfare mas. Ini bisa buat Indonesia seperti suriah!!
Mendengar kalimat tersebut saya tidak berekspresi, tidak mengangguk tidak bergerak, diam menatap tembok yang penuh coretan. Dia melanjutkan, jalankan “hornet nest” mas!!
Saya tidak menatap dirinya ke kanan, saya terus ke depan dan menjawab, saya tidak berani pak!! Say atahu kekuatan mereka, mereka turun penuh kita tidak bisa kendalikan, chaos pak.
Kita harus berani jalankan hornet nest mas. Walau beresiko namun itulah survey yang paling akurat atas data terakhir mereka di lapangan. Dia menekankan pendapatnya
Berat pak, saya tidak berani! Bisa jadi loose cannon pak. Bola liar, istana ngerti ngak? Aparat ngerti ngak? Saya tetap bertahan.
Dia sekarang yang menurunkan nada suaranya, dia sangat senior, dalam dunia lemhanas dan intelegen dia merupakan manusia yang paling di hormati di tanah air ini. namanya tidak di kenal, orangnya kecil bahasanya santun, ibadahnya rajin dan anda tidak akan pernah tahu kalau melihat tampilannya yang sangat rendah hati ini, ternyata untuk NKRI ngak ada tawar menawar, bisa hati hitam untuk menegakan merah putih selalu tegak di nusantara ini.
Kamu bener mas. Mereka belum tentu siap!
Iya pak, saya lanjutkan, pendekatan aparat saat ini selalu pakai “enemy centric approach” dan bisa chaos kalau itu di pakai.
Tak lama kemudian, dia mengangkat tangannya untuk meminta perhatian seisi ruangan, yang kemudian ruangan di ambil alih olehnya yang dilanjtkan dnegan perkataannya : begini, kita sebaiknya jalankan hornet nest strategy, saya setuju sama ide mas sontoloyo ini. HAH, kata saya dalam hati, waduh, lempar tangan sembunyi batu ya, eh lempar batu sembunyi tangan nih dia. Yang dilanjutkan dengan sebuah spidol biru di lempar ke saya oleh seorang senior, yang berkata, coba di detailin rencananya mas.
Saya sambil berdiri berjalan ke depan menatap wajah senior kanan saya yang cengengesan dan menggerak tangan mempersilahkan saya ke board. Saya menarik nafas dalam, ini saya kena jurus “reverse psychology”nya..(cuuut..maaf break sebentar ya, mau sabu dulu , baca : sarapan bubur) # peace

Mardigu Wowiek: GINI

Index GINI rasio indonesia saat ini mendekati angka rawan mas?!! demikian sahabat saya pakar ekonomi makro, seorang doktor wanita yang sering muncul di layar kaya berkata. Kalimat ini saya dapat ketika ia sedang meluangkan waktu 2 jam di sela waktunya yang sibuk ke kantor saya yang sudah tua di bilangan jakarta selatan.
Istilah itu lumayan familiar bagi saya walau bukan akademisi ekonom, namun data itu saya perlukan selalu dalam setiap pengambilan keputusan korporasi. Memang korporasi adalah ekonomi mikro, namun bagian dari indikasi ekonomi makro. Jadi memahami Gini rasio selalu jadi meteran saya melihat.
Secara global memahami Koefisien Gini (Gini Ratio) adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan agregat (secara keseluruhan) yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu atau buruk.

Bahasa sederhananya adalah jurang antara kaya dan si miskin menjauh jika mendekati angka 1.
Angka berbahaya dalam dunia pemerintahan adalah 0.43 ke atas. angka ini di banyak negara menjadi indikasi “defence mechanism” sistem pertahanan sebuah negara. Di titik ini sering terjadi pergolakan politik, rawan konflik, mudah di tunggangi, mudah di adu domba dan mudah di taklukan negaranya.
Sekali lagi saya berusaha menggunakan bahasa yang lebih sederhana. Pada saat rasio GINI 0.43 artinya jika sahabat bertemu 100 orang di wilayah tersebut, maka 43 orang adalah orang miskin. Walau ngak begini amat pemahaman koefisien GINI tetapi pemahaman ini memudahkan otak menerima informasi.
Sementara arti kata miskin, artinya kemampuan untuk menghidupi dirinya sendiri saja tidak bisa, bahkan untuk kebutuhan mendasar seperti makan minum yang normal yaitu 3 kali sehari itu tidak bisa, itulah kategori miskin.harus di support oleh orang lain hanya untuk kebutuhan dasar. Seperti anak-anak sebelum memiliki income , bahkan ada yang sampai mahasiswa masih bergantung orangtuanya, bahkan ada yang sudah menikah masih bergantung orang tuanya.
Maaf terkadang kita tak perlu memperhalus bahasa dengan mengganti kata miskin menjadi kata pra sejahtera. Tak perlu. Kita harus terbiasa dengan fakta tanpa eufimisme penghalusan, namun pastinya jangan juga di besar-besarkan hingga megalomania. Cukup data fakta “as it is”. Baik secara bahasa maupun kenyataan.
Lalu yang menjadi pertanyaan saya ketika dikatakan Gini rasio genting saya pastinya perlu kepastian, saat ini di angka berapa rasionya di indonesia?
0.41 mas, demikian jawaban lugasnya. Dan semakin membesar. Dan ini pertanda buruk ketika jurang kaya dan miskin melebar begini.
Maka saya sebagai manusia ekonomi langsung terdiam dan memutar otak. Ini peluang atau ancaman?
Memaki pemerintah beserta jajaran kabinetnya atau bergerak melihat peluang dan mengambilnya? Kalau sahabat bagaimana? Apa yang dipikirakan dan mau dilakukan? # peace